Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, March 21, 2017

Sabda Hidup



Rabu, 22 Maret 2017
Hari biasa Pekan III Prapaskah
warna liturgi Ungu
Bacaan
Ul. 4:1,5-9; Mzm. 147:12-13,15-16,19-20; Mat. 5:17-19. BcO Ibr 4:1-13

Matius 5:17-19:
17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. 18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. 19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

Renungan:
Setiap negara pasti mempunyai undang-undang dasar. Undang-undang tersebut menjadi acuan dasar semua perundangan yang ada. Orang-orang pun tidak bisa sewenang-wenang mempermainkannya karena menyangkut dasar kehidupan banyak orang dan juga banyak jaman.
Yesus pun sangat menghormati hukum Taurat sebagai undang-undang dasar bangsa Yahudi. Ia datang bukan untuk meniadakannya melainkan untuk menggenapinya. “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya” (Mat 5:17). Mereka yang meniadakan akan mendapat hukuman dan yang melakukan akan mendapat berkat.
Kita pun layak menghormati undang-undang dasar negara kita. Kita tidak perlu berusaha meniadakannya, tetapi sungguh-sungguh mewujudkannya demi tercapainya kesejahteraan dan keadilan. Maka layak kalau kita pun turut menjaga keberadaan undang-undang dasar negara kita.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Bayangkan dirimu mempelajari UUD 45.

Refleksi:
Mengapa perlu memegang undang-undang dasar dengan teguh?

Doa:
Tuhan semoga aku mampu berperan dalam menjaga keberadaan undang-undang dasar negaraku. Bebaskanlah dari orang-orang yang ingin mengubahnya. Amin.

Perutusan:
Aku akan turut menjaga undang-undang dasar 45. -nasp-

0 comments:

Post a Comment