Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, March 5, 2017

Sabda Hidup



Senin, 06 Maret 2017
Hari biasa Pekan I Prapaskah
warna liturgi Ungu 
Bacaan
Im. 19:1-2,11-18; Mzm. 19:8,9,10,15; Mat. 25:31-46.BcOUl 7:6-14; 8:1-6

Matius 25:31-46:
31 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. 32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, 33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. 34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. 35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; 36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. 37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? 38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? 39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? 40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. 41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. 42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; 43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. 44 Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? 45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. 46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."

Renungan:
Kita sering menemui orang-orang baik. Orang-orang itu sering memberi tanpa mengingat apa yang telah mereka berikan. Ketika kita berterima kasih atas pemberian mereka maka mereka pun malah bingung. Mereka itu bukan hanya orang kaya. Banyak di antara mereka adalah orang-orang biasa. Mereka tidak mengingat apa yang telah diberikan.
Tuhan menerima mereka yang telah berbuat baik kepada-Nya ke dalam kerajaan-Nya. Namun orang-orang itu pun tidak ingat kapan mereka melakukan kebaikan tersebut. Namun Tuhan tahu siapa yang telah berbuat baik kepada-Nya.
Kebaikan yang dilakukan dengan rutin akan menjadi kebiasaan dalam hidup seseorang. Ia tidak akan mengingat-ingat kebaikan yang telah ia lakukan. Ia melakukan kebaikan tersebut sebagai kebiasaan hidupnya. Maka mari kita membiasakan hidup baik. Tuhan mencatat kebaikan-kebaikan kita.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu bertemu dengan orang yang berbaik hati denganmu. Ucapkan terima kasihmu. Perhatikan tanggapan orang tersebut.

Refleksi:
Bagaimana membiasakan diri berbuat baik?

Doa:
Tuhan, semoga kebaikan menjadi kebiasaan dalam hidupku. Semoga aku pun tidak selalu mengingat kebaikan yang telah kubagikan. Amin.

Perutusan:
Aku akan membiasakan hidup baik. -nasp-

0 comments:

Post a Comment