Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, March 13, 2018

L A N S I A SUMBER SUKACITA INJIL KELUARGA

diambil dari http://parokibatu.org/?p=2013 April 6, 2016 Edisi 14, 3 April 2016


PASKAH & TEMU KANGEN LANSIA 2016 DI BATU
Kematian Yesus Kristus di kayu salib dan Kebangkitan-Nya itu momentum yang sangat menggembirakan. Seperti dua murid yang kembali dari Emaus sesudah berjumpa dengan Yesus yang bangkit, kita pun mengalami hati penuh syukur dan sukacita besar : “ …Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?” (Lukas 24,13-35).
Karena itulah, Paroki “Gembala Baik” Batu memutuskan untuk menyebarluaskan gema Paskah  dengan mengadakan Perayaan Paskah untuk Lansia (Lanjut Usia) pada hari MINGGU, 3 APRIL 2016. Selain Lansia, juga diundang mereka yang sedang menderita sakit.
Perayaan diawali dengan MISA PASKAH bersama pada pukul 08.00 di Gereja Katolik “Gembala Baik” Batu. Dilanjutkan acara khusus “TEMU KANGEN LANSIA” di Camping Ground Paroki Batu. Pada akhir Misa, kekuatan hidup baru dari Paskah akan diterima langsung lewat Pengurapan Minyak Suci serta Berkat Sakramen Mahakudus. Pelayanan ini tentu menjadi berkat besar karena Misa MINGGU PASKAH II kebetulan menjadi MINGGU KERAHIMAN ILAHI. Sesuai dengan Tema dari seluruh perayaan ini, “Lansia Sumber Sukacita Injil Keluarga”, kita berdoa, semoga Paskah sumber kekuatan, ketenangan dan kegembiraan bagi Orangtua yang sudah lansia serta mereka yang sedang sakit.
Menyambut “Paskah dan Temu Kangen Lansia 2016”, Sapaan Gembala Umat secara khusus akan berbicara “Ajaran Katolik tentang Lansia”.
DARI ROMA UNTUK LANSIA
Gereja Katolik memiliki ajaran yang jelas tentang posisi dan peranan Kaum Lansia. Ajaran resmi ini berasal dari Pernyataan Dewan Kepausan untuk Kaum Awam dan Surat Paus Yohanes Paulus II, yang berjudul “DARI ROMA UNTUK LANSIA” (Catatan : Surat Pastoral ini diterjemahkan oleh A.Widyamartaya, dengan Judul “Surat Untuk Lansia (Paus Yohanes Paulus II) : Inspirasi Menjalani Hari Tua Dengan Bahagia”, Penerbit Kanisius Yogyakarta, 2002).
Surat Pastoral Paus yang ditulis pada tanggal 1 Oktober 1999 guna menyambut Hari Lansia Internasional ini sangat inspiratif dalam menjalani hari-hari tua dengan penuh iman dan sukacita. Pada awal tulisannya, Paus Yohanes Paulus II lebih dahulu mengungkapkan kesadaran dirinya, “ … Saya sendiri sekarang sudah lanjut usia. Maka, saya ingin sekali berkomunikasi dengan saudara-saudari saya para lansia. …Saya mengarahkan perhatian saya secara istimewa kepada kalian para duda dan janda… para biarawan-biarawati lansia … para imam dan uskup …”. Bagi Paus, harus tetap diakui panggilan Kaum Lansia, baik di dalam masyarakat maupun di dalam Gereja, sebagai “guru tradisi” dan “guru kebijaksanaan hidup”. Karena itu, martabat dan hak-hak Kaum Lansia dihormati dan selalu  ditangani dengan rasa tanggung jawab yang besar oleh semua pihak.
Berikut ini adalah ringkasan dari sikap dan ajaran Gereja tentang Kaum Lansia dari buku “Anugerah Bagi Sesama : Retret Lansia Mempersiapkan Diri Memasuki Perjalanan Abadi” (Wolfgang Block, Obor Jakarta, 2014)
  1. Kaum Lansia adalah anugerah bagi sesama, sebagai pelaku dan pemberi. Karena martabat suci, manusia harus menghargai setiap tahap dalam hidup. Makin besarnya jumlah Kaum Lansia itu merupakan tanda jaman.
  2. Kaum Lansia diajak ikut aktif, agar kehidupan bersama menjadi lebih baik, adil dan bermartabat. Mereka harus didorong untuk berani melibatkan diri dalam berbagai bentuk dinamika kehidupan serta mewakili Kaum Lansia di muka umum secara proporsional.
  3. Dalam catatan Kitab Suci, dimulai dari tokoh-tokoh besar Perjanjian Lama dan Baru, seperti Abraham dan Sara, Zakaria dan Elisabet, Simeon dan Hanna, Kaum Lansia selalu mempunyai perutusan khusus dalam rencana penyelamatan Allah.
  4. Selalu tetap diupayakan untuk memupuk-kembangkan karisma-karisma kas Kaum Lansia :
  5. Sikap Tanpa Pamrih : memberikan tanpa mengharapkan balasan
  6. Mengawetkan ingatan akan nilai-nilai budaya, sejarah bangsa dan keselamatan
  7. Hikmat kebijaksanaan, sikap nrimo-sumeleh, sikap jenaka-gembira, kepekaan batin, memupuk kedamaian, menghormati alam ciptaan
  8. Visi hidup yang lebih lengkap : panggilan dan tujuan akhir manusia
  9. Kesederhanaan dalam pola hidup, mencukupkan diri
  10. Kontemplasi, hidup doa, menyadari kehadiran Tuhan
  11. Memupuk nilai-nilai afektif dan susila
  12. Menerangi tataran nilai-nilai manusia, keluarga, masyarakat
  13. Menjaga kesinambungan generasi tua dan muda : saling bertukar anugerah
  14. Memupuk kedamaian, keselarasan keluarga dan masyarakat
SUARA PAUS FRANSISKUS
Surat Pastoral Paus Yohanes Paulus II “Dari Roma Untuk Lansia” sangat mengilhami ketegasan sikap Paus Fransiskus. Pernah dimuat dalam website www.dailymail.co.uk sebuah berita menarik pada tanggal 1 Oktober 2014 berjudul “PAUS FRANSISKUS : ‘BUANG’ LANSIA ADALAH EUTANASIA”.
Pada Acara Peringatan Penghormatan Lansia di Roma Italia tersebut, Paus menyampaikan kritik sosial terhadap masyarakat umum di jaman modern ini. Dikatakan bahwa orang mudah sekali  “membuang” kakek-neneknya di panti-panti jompo. Tindakan ini sebenarnyaseperti “euthanasia”, membiarkan mereka pelan-pelan meninggal dunia. Mereka perlu dirawat dengan baik dan benar. Membuang Lansia di panti jompo merupakan budaya beracun. “ … berapa kali kita membuang orangtua dengan sikap yang mirip dengan bentuk tersembunyi euthanasia”, tegasnya.
Keberadaan panti jompo tidak menjadi halangan bagi Paus Fransiskus. Bahkan diakui bahwa panti jompo itu perlu bagi Lansia yang sudah tidak memiliki keluarga. Maka ia menghimbau agar setiap panti jompo harus sungguh menjadi “rumah” bagi Kaum Lansia, dan bukan sebagai “penjara”. Pihak panti jompo sendiri juga harus bisa melayani kepentingan dan kebutuhan para Lansia, “ …Jangan pernah ada orangtua yang dilupakan, disembunyikan atau diabaikan”.
Bagi Paus Fransiskus, usia tua itu digambarkan sebagai waktu yang penuh rahmat. Karena itu, umat dalam satu teritorial (baca : Paroki) berusaha berlaku bijaksana supaya kebijaksanaan tersebut dapat diwariskan ke generasi berikutnya. Paus berseru, “Berbahagialah keluarga yang memiliki kakek-nenek di dekatnya.”
HORMAT TERHADAP LANSIA DI PAROKI BATU
Perayaan Paskah Lansia dan Orang Sakit pada hari Minggu, 3 April 2016 di Paroki “Gembala Baik” Batu harus kita sambut dengan baik. Wajah mereka yang ceria dan penuh syukur boleh menjadi tanda bahwa Paskah Kristus yang bangkit juga bagian dari hidup mereka.
Karena itu, kami berharap, semoga perayaan ini menjadi awal yang baik bagi kita untuk merencanakan kembali peran serta Kaum Lansia dalam kerasulan Gereja.  Khususnya seluruh Umat Paroki Batu wajib mempertimbangkan “karunia” mereka sebagai “saksi tradisi iman” (Masmur 44,2; Keluaran 12, 26-27), sebagai “guru kebijaksanaan hidup” (Sirakh 6,34; 8,11-12)  dan sebagai “pekerja amal kasih”.
Mengambil sumber dari Al. Bagus Irawan MSF dalam menanggapi Surat Pastoral “Dari Roma Untuk Lansia”,  berikut ini beberapa bidang yang terbuka untuk kesaksian Lansia dalam Gereja.
  1. KEGIATAN AMAL KASIH : Banyak di antara para lansia yang masih mempunyai kekuatan fisik, mental dan sipiritual yang cukup untuk membaktikan waktu dan bakat mereka sendiri dengan penuh kemurahan hati kepada berbagai kegiatan dan program pelayanan sukarela.
  2. KERASULAN : Kaum Lansia dapat memberikan sumbangan besar untuk pewartaan Injil sebagai Katekese dan Hidup rohani.
  3. LITURGI : Banyak para lansia sudah terlibat aktif dalam pelayanan ibadat, seperti doa dan pendalaman iman di Lingkungan atau doa kematian. Mereka bisa dilibatkan lebih jauh dalam kegiatan umat, termasuk bentuk-bentuk devosi lainnya.
  4. PERKUMPULAN DAN GERAKAN GEREJAWI : Sesudah Konsili Vatikan II, kaum lansia mulai menunjukkan minat yang lebih kuat pada persekutuan iman mereka. Perkumpulan dan gerakan gerejawi yang semakin tumbuh sungguh memperkaya Gereja. Hal ini dikarenakan adanya suatu bentuk partisipasi lintas generasi.
  5. KELUARGA : Keluarga dan masyarakat dapat memetik banyak manfaat dari penilaian kembali peran kaum lansia dalam pendidikan. Hal ini dikarenakan kaum lansia merupakan “ingatan sejarah” bagi generasi muda. Kaum lansia adalah pengemban nilai-nilai asasi manusia. Termasuk dalam hal ini kehadiran Kaum Lansia sebagai pendamping keluarga-keluarga muda, dan bahkan ikut dilibatkan dalam menyelesaikan masalah keluarga.
  6. KONTEMPLASI DAN DOA : Tidak ada satupun dari Kaum lansia yang tahu kapan Tuhan akan memanggil kembali. Karena itu, pada hari-hari terakhir hidupnya, mereka hendaknya didorong untuk mempersembahkan diri untuk suatu perutusan baru, yaitu semakin membuka diri untuk dibimbing Roh Kudus memasuki kesempatan baru untuk  berdoa dan bersatu dengan Allah.
  7. COBAAN, SAKIT DAN PENDERITAAN : Cobaan, sakit dan penderitaan merupakan “pemenuhan” dalam tubuh dan hati dari sengsara Kristus demi Gereja dan demi dunia (Kolose 1,24). Kaum lansia hendaknya dibantu untuk menerima salib-salib ini dengan semangat atau kerendahan hati dan ketaatan kepada kehendak Allah dengan mengikuti jejak Kristus.
  8. KOMITMEN PADA “BUDAYA KEHIDUPAN” :  Manusia tidak dapat memilih berdasarkan kehendak sendiri untuk hidup atau mati. Ia juga tidak dapat memutuskan hidup atau mati orang lain. Hidup dan mati itu memang milik Tuhan. Karena itu, kecenderungan orang untuk menghargai  hidup hanya sejauh “hidup” itu mendatangkan kesenangan dan kesejahteraan jasmani, serta memandang “penderitaan” sebagai beban yang tertanggungkan harus dilenyapkan. Dalam situasi apapun Gereja selalu membela budaya kehidupan.
PANTUN “HORMAT KEPADA LANSIA”
Ke pasar membeli roti
Roti dimakan untuk berdua
Kalau anda memang baik hati
Pastilah sayang kepada orang tua.
Makan sayur daun kemangi
Daun kemangi dicampur cuka.
Orang tua saya sayangi
Pengorbanannya takkan terlupa.
Main bola sambil berlaga
Berlaga itu tidak sia-sia.
Kalau kalian sayang kepada orang tua
Buatlah mereka bahagia.
Selamat Hari Raya Paskah 2016
Berkat Tuhan selalu menguatkan
Kaum Lansia & Orang Sakit !!
 ***
Romo Michael Agung Christiputra O.Carm
Email :  rmciput@indo.net.id
(Sub Tutela Matris)

0 comments:

Post a Comment