Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, March 9, 2018

Lamunan Pekan III Prapaskah

Sabtu, 10 Maret 2018

Lukas 18:9-14

18:9. Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini:
18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.
18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, orang kerap disebut hidup benar karena taat aturan. Segala aturan di dalam masyarakat dijalani sesuai dengan yang dirumuskan baik secara tertulis maupun secara adat.
  • Tampaknya, orang juga biasa disebut benar dalam hidup beragama karena taat akan perintah-perintahnya. Dia tidak absen menjalaninya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekalipun amat taat dan menjalani segala tatanan dalam segala bidang, hal itu belum menjamin orang menjadi benar atau selamat yang sejatinya menjadi buah dari kesadaran nurani akan noda dan kebusukan yang ada dalam dirinya sehingga mendorongnya untuk mendapatkan pemulihan dan pengampunan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa sebaik dan sebenar apapun yang dilakukan, hal ini hanya akan menjadi jalan keterpurukan kalau dia memandang rendah orang lain.
Ah, pada jaman kini orang harus berlomba menjadi lebih tinggi dari orang lain agar mudah mendapatkan penghasilan berlimpah.

0 comments:

Post a Comment