Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, March 20, 2018

Lamunan Pekan V Prapaskah

Rabu, 21 Maret 2018

Yohanes 8:31-42

8:31. Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
8:33 Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?"
8:34 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.
8:35 Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah.
8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka."
8:37 "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.
8:38. Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu."
8:39 Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.
8:40 Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham.
8:41 Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah."
8:42 Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, sekalipun orang sudah hidup di “jaman now”, sadar atau tidak sadar metalitas trah atau marga atau klan masih bergentayangan. Orang masih dapat merasa bangga sebagai anggota keluarga besar dari seorang tokoh populer di tengah masyarakat.
  • Tampaknya, di kalangan kaum hidup beragama orang juga merasa bangga kalau masih memiliki hubungan darah dengan tokoh besar yang jadi panutan umat. Dia merasa sudah ikut masuk golongan terhormat sehingga merasa terjaga kebaikan dan keluhuran hidupnya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun menjadi bagian dari golongan agama yang amat terkenal tatanan kekudusannya dan sekalipun termasuk bagian keluarga besar tokoh suci yang menjadi perintis tumbuh dan berkembangnya agama itu di tengah masyarakat, hal itu tidak menjamin seseorang memiliki kehidupan yang baik, benar, dan luhur kalau tidak memiliki aura sikap sebagaimana yang ada dalam relung hati sang tokoh. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menyadari bahkan keluhuran hidup seseorang bukan karena menjadi anggota kelompok baik tetapi karena dirinya memang selalu mengembangkan sikap batin baik dan luhur.
Ah, kalau bergaulnya dengan orang-orang baik ya pasti juga jadi baik.

0 comments:

Post a Comment