Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, March 28, 2018

Percikan Nas Kamis, 29 Maret 2018

HARI KAMIS PUTIH
warna liturgi Ungu

Kamis, 29 Maret 2018

Bacaan-bacaan:
Kel. 12:1-8,11-14; Mzm. 116:12-13,15-16bc,17-18; 1Kor. 11:23-26; Yoh. 13:1-15. BcO Rat. 5:1-22.
Nas Injil:
1 Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. 2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. 3 Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. 4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, 5bkemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. 6 Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?” 7 Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.” 8 Kata Petrus kepada-Nya: “Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.” Jawab Yesus: “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” 9 Kata Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!” 10 Kata Yesus kepadanya: “Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.” 11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: “Tidak semua kamu bersih.” 12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? 13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. 14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; 15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
Percikan Nas
Hari ini kita memasuki hari-hari suci sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus. Kita mulai dengan hari Kamis Putih. Pada hari ini banyak hal indah kita renungkan dalam liturgi kudus: ekaristi, prosesi dan adorasi. Secara khusus dalam ekaristi kita merenungkan tindakan Yesus yang mengadakan perjamuan Paskah bersama para murid dan membasuh kaki mereka.
Membasuh kaki sangat biasa kita lakukan sendiri. Namun bila orang yang kita hormati membasuh kaki kita maka rasanya akan sangat istimewa sekali. Petrus pun merasa tidak layak dibasuh kakinya oleh Yesus. Tindakan membasuh kaki biasanya dilakukan oleh pelayan kepada tuannya. Maka bagi para murid ini menjadi tindakan yang sangat luar biasa. Pasti rasa yang mereka alami pun luar biasa.
Di akhir aktivitas pembasuhan kaki itu Yesus mengatakan, “Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu” (Yoh 13:14). Mengingat pesan tersebut baik kiranya kalau saya mengusulkan kepada keluarga-keluarga untuk saling membasuh kaki sepulang dari Gereja. Lakukan itu sebagai tindakan cinta bagi setiap anggota keluarga. Saat kaki dibasuh, rasakan cinta yang mengalir dari yang membasuh kakimu.
Doa:
Tuhan Engkau sungguh mencintai kami. Engkau rela mengerjakan pekerjaan pelayan untuk para murid-Mu. Semoga aku pun bisa mengalirkan cinta itu kepada keluargaku dan orang-orang yang kukasihi. Amin.
(goeng)

0 comments:

Post a Comment