Kemalasan, Prasangka Buruk dan Cari-Cari Alasan

Kamis, 5 Juli 2018

Pekan Biasa XIII

Mateus 9:1-8

Kelumpuhan fisik sebagaimana dikisahkah dalam Injil hari ini adalah gambaran ketidakmampuan manusia untuk kembali kepada Tuhan dengan usahanya sendiri. Itu juga lambang ketidakmampuan manusia untuk menciptakan keselamatannya sendiri. Kelumpuhan itu justru tertuju pada jiwa orang-orang Farisi daripada orang lumpuh itu sendiri. Yesus Kristus melihat stagnasi di hati orang-orang Farisi dalam rutinitas kerja tanpa basis rohani. Ah, jangan-jangan kita ini seperti orang-orang Farisi, yang asyik menyukai rutinitas kita yang beku oleh pekerjaan dan abai terhadap landasan spiritual sakramental. Kita lebih suka tenggelam dalam arus kehidupan duniawi dan tidak suka menyesuaikan diri dengan Tuhan yang meminta lebih banyak iman, kepercayaan dan amal. 

Satu-satunya masalah nyata adalah kemalasan dan suka cari alasan untuk tidak mau terlibat dalam inovasi spiritual. Kesibukan harian membuat kita menjadi manusia sekular sehingga mengambil jeda untuk Misa dan berdoa adalah buang-buang waktu saja. Nah, persis di sinilah stagnasi hidup rohani seperti kaum Farisi menjerat kita. 

Tuhan, masalah hidup adalah tentang kekudusan dan tentang menyingkirkan rintangan utama menuju kekudusan yakni dosa kemalasan dan cari-cari alasan untuk menolak Dikau. Ampunilah aku Tuhan, atas kemalasan dan gampangnya daku cari-cari alasan untuk secara teratur menjumpaiMu, padahal setiap hari Engkau mengundangku datang padaMu. Kasihanilah daku kini dan selamanya. Amin.

JoharT Wurlirang, 4/7/2018

»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr

Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.