Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, July 27, 2018

Lamunan Jumpa Darat


Ini terjadi pada hari Sabtu 21 Juli 2018. WAG Lamunan yang berisi renungan dan tulisan-tulisan dari Domus Pacis berisi cukup ramai dengan dialog maya antar beberapa ibu. "Romo, ibu bp sekalian, saya sdh sp rumah dgn selamat. Terima kasih atas kebersamaan kita seharian ini. Khusus b Rini ..... makasih banyak sdh capek2 ngurusin kita2 ini. Bu Hardy.... makasih apem nya.... sdh nglembur dr jam 2 pagi .......Gusti mberkahi....." tulis Bu Andriani pada jam 15.37 yang disambut oleh Bu Rini "Selamat sore Juga Ibu.....Andri  ..senang bisa berjumpa dg Ibu dan semuanya   ..sy mesam mesem  ...semoga bsk diberi kesempatan lg bertemu . ..😘😍😍🙏🙏🙏" dan Bu Hardy "Sami2 bu andriani.unt kebersamaan sy lakukan dg senang hati.ini sy sdh layat belakang rmh.smg kpn2 kt msh dikeparengaken bertemu malih dg yg lbh banyak piyayi.Tdk lupa trmksh sy kpd panitia yg sdh menyambut kami dg baik.BD👍😁😁👍". Bu Wiyono juga nimbrung "Idem bu Hardy... Lain wkt piknik bersama ya...." yang mendapatkan tanggapan "Setuju......." dari Bu Andrani. Dialog-dialog maya itu berjalan hingga malam.


Di hari berikut, Minggu 22 Juli 2018, omongan masih berlanjut seperti cobek dan celana kolor. Barang ini merupakan sebagian dari kado silang yang diundi sebagai door prize. Itu semua berkaitan dengan peristiwa jumpa darat antar beberapa anggota Grup WA Lamunan. Ada 13 orang yang hadir sejak pertemuan dimulai. Mereka masing-masing membawa berbagai macam snak yang jumlahnya amat banyak. Bahkan kue apem yang dibawa oleh Bu Hardy berjumlah 100 buah. Pada hari itu Domus Pacis hanya menyediakan makan siang sederhana dan minuman teh. Sebenarnya pada umumnya antar anggota belum pernah berjumpa face to face. Bahkan Bu Linda dan Bu Diah yang sebenarnya berasal dari sesama Paroki Pugeran juga belum pernah kontak langsung dan belum bisa membayangkan wajah nyatanya. Tetapi ketika datang, semua yang hadir saling bersalaman bahkan berpelukan dan kemudian saling berkelakar sehingga ada yang nyeletuk "Kok kita seperti sudah biasa bertemu sejak lama ya".

Pertemuan itu sebenarnya amat sederhana bahkan acak-acakan. Para rama Domus Pacis yang ikut adalah Rm. Yadi, Rm. Tri Hartono, Rm. Harto, dan tentu saja Rm. Bambang yang menjadi admin WAG Lamunan. Acara pertama adalah menghafal nama panggilan dan paroki asal satu persatu. Sesudah itu Rm. Bambang dengan menggunakan lagu Jawa Kodhok Ngorek mengajak menyebut satu persatu dengan asalnya: "Panggil di, panggil dia, panggil Bu ..... (Nama). Dari mana, dari mana, dari ..... (Asal)". Yang disebut berdiri dan menari. Sesudah itu mereka saling menyampaikan sharing pengalaman menjadi anggota WAG Lamunan. Terhadap peristiwa ini Rm. Yadi memberikan ulasan yang berisi makna penyadaran bagi para rama Domus Pacis akan pentingnya topangan relasi dengan jemaat. Karena jam sudah menunjukkan angka 12 dan terdengar lonceng dari gereja Pringwulung, doa Malaikat Tuhan dilambungkan dan dilanjutkan dengan makan siang. Pada saat ini menyusul Bu Mumun yang datang terlambat. Sesudah makan semua masih kembali ke ruang pertemuan dan ada lotera door prize yang semua mendapatkannya termasuk para karyawan. Ketika saling berpamitan salah satu ibu berkata "Kok cepat selesai, ya?"

Dari catatan yang hadir, selain rama Domus, adalah sebagai berikut:
  1. Bu Hardi dari Paroki Klaten.
  2. Bu Sri Handoko dari Paroki Pringwulung.
  3. Bu Andriani dari Paroki Kartasura.
  4. Bu Wiyono dari Paroki Delanggu.
  5. Bu Mini dari Paroki Pringgolayan.
  6. Bu Diah Widiarti dari Paroki Pugeran.
  7. Bu Linda Widyastuti dari Paroki Pugeran.
  8. Bu Rini Kusparwati dari Paroki Medari.
  9. Bu Paula dari Paroki Ignatius Magelang.
  10. Pak Sukamto dari Paroki Pringgolayan.
  11. Bu Veronika Iin Budiati dari Paroki Ignatius Magelang.
  12. Bu Sri dari Paroki Pakem.
  13. Pak Wignyo dari Paroki Pakem.
  14. Bu Mumun dari Paroki Pringwulung.

0 comments:

Post a Comment