Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, July 23, 2018

Percikan Nas Selasa, 24 Juli 2018

Sharbel Makhluf, Niceforus, Yohanes Soret, Luisa dr Savoyen
warna liturgi Hijau

Selasa, 24 Juli 2018

Bacaan-bacaan:
Mi. 7:14-15,18-20; Mzm. 84:2-4,5-6,7-8; Mat. 12:46-50. BcO Ayb. 13:13-14:6.
Nas Injil:
46 Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. 47 Maka seorang berkata kepada-Nya: “Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.” 48 Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepada-Nya: “Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?” 49 Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! 50 Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.”
Percikan Nas:
Persaudaraan sering terjadi bukan karena hubungan sedarah. Persaudaraan bisa terjadi karena kesatuan kepedulian, kebiasaan, kesamaan hobi dan lain-lain. Orang yang tidak mempunyai hubungan darah bisa tampak jauh lebih bersaudara daripada yang sedarah dengannya. Mereka bisa tampak sejalan, selaras dan serasi. Apa yang dialami oleh yang satu bisa dirasakan oleh yang lain.
Tuhan Yesus memperluas relasi persaudaraan-Nya. Bagi-Nya, “siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku” (Mat 12:50). Yang disebut saudara adalah mereka yang melakukan kehendak Bapa di sorga.
Kita pun dianggap saudara Yesus kalau kita melakukan kehendak Bapa di sorga. Apa ta kehendak Bapa itu? Salah satu yang pernah secara gamblang diungkapkan Yesus adalah mencintai Bapa dan sesama seperti mencintai diri sendiri. Kiranya pada kesempatan ini kita pun bisa bertanya dalam diri kita apakah kita sudah layak disebut saudara, sejauh mana kedalaman persaudaraan kita dengan Yesus?
Doa:
Tuhan layakkah aku Kausebut saudara-Mu? Mungkin aku belum layak. Namun karena rahmat-Mu aku pun Kauangkat menjadi saudara-Mu. Semoga hidupku makin hari makin menampakkan bentuk persaudaraan dengan-Mu. Dengan kuasa nama-Mu aku merasa berharga. Amin.
Saudara
(goeng).

0 comments:

Post a Comment