Jerat Sikap Tak Peduli pada Undangan Perjamuan Tuhan

Kamis, 23 Agustus 2018

Pekan Biasa XX

Matius 22:1-14

Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Tuhan mengundang kita untuk menerima dengan bebas karunia persatuan denganNya yang ditawarkan kepada kita. Sayangnya, sering kita sama seperti orang-orang munafik dalam Injil hari ini yang mempunyai banyak alasan untuk menerima satu-satunya hal yang akan membuat kita bahagia. Kita sudah merasa beres lalu melupakan Tuhan, tidak mau menerima dan menyambut tawaranNya. 

Padahal, Tuhan selalu mengundang kita, meskipun kita orang berdosa. Alih-alih memilih mengatur hidup yang dilandasi oleh persatuan denganNya, kita lebih memilih terbelenggu oleh kesibukan duniawi kota. Kita tidak memiliki ketaatan total kepada Allah yang merupakan satu-satunya respons yang layak kita persembahkan dengan bermacam dalih dan alasan!

Ya Yesus, Engkau selalu baik, namun tidak naif. Engkau meminta kami menghargai undangan untuk datang bersatu dengan Dikau dalam perjamuanMu. Namun kami selalu punya alasan untuk menolaknya. Bahkan kami datang padaMu dengan jiwa yang tak pantas. Ampunilah aku, dan komunitas karyaku yang tidak memiliki hati untuk menyambut undanganMu dengan sepantasnya karena sikap yang egois. Begitu sering kami lebih mementingkan kepuasan kami akan urusan duniawi daripada memusatkan perhatian dan upaya untuk mencapai persekutuan sejati denganMu. Ampunilah kami yang mengaku Katolik tapi tidak menghayati kekatolikan itu dengan baik. Sucikan kami dengan EkaristiMu yang kami rayakan atas nama diri kami sendiri dan komunitas kami, kini dan selamanya. Amin.

JoharT Wurlirang, 22/8/2018

»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr

Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.