Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, August 29, 2018

Lamunan Pekan Biasa XXI

Kamis, 30 Agustus 2018

Matius 24:42-51

24:42 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.
24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
24:44 Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.”
24:45 “Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
24:46 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
24:47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.
24:48 Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya:
24:49 Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk,
24:50 maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya,
24:51 dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.”

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, semua orang tahu bahwa kematian itu pasti datang tetapi kedatangannya tak dapat diketahui dengan pasti. Orang beragama akan berjaga-jaga agar dapat mengalami kematian dengan baik.
  • Tampaknya, untuk berjaga-jaga apabila saat kematian datang orang dapat serius menjalani agama. Dia akan rajin beribadat dan mentaati yang jadi perintah agama.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, seserius apapun orang menjalani agama dan selalu siap menyambut kematian, orang belum sungguh berjaga-jaga menerima kedatangan kematian kalau dalam hidup sehari-hari tidak tekun menjalani tugas hidup hariannya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan yakin bahwa ketekunan menjalani dengan baik yang harian adalah antisipasi jitu menyambut kehidupan kekal.
Ah, orang tak perlu mikir mati karena yang pokok cari nafkah.

0 comments:

Post a Comment