Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, August 19, 2018

Santo Bernardus dari Clairvaux, Abas dan Pujangga Gereja

diambil dari Keuskupan Agung Kupang Pertransiit Benefaciendo  http://www.kak.or.id

Submitted by yanq on Thu, 2015-08-20 06:19

Bernardus lahir pada tahun 1090 di Fountanes les Dijon, Burgundy, Perancis. Ia adalah putera dari Tescelin dan Aleth dari Montbard, yang adalah keluarga bangsawan di Burgundy. Bernardus merupakan saudara dari Sta. Humbelina dan Bto. Gerardus dari Clairvaux.

Sejak kecil, Bernardus sudah diramalkan menjadi seorang yang hebat. Ia disekolahkan di Chatillon sur Seine. Ia mempelajari sastra dan Kitab Suci, serta memiliki devosi khusus kepada Bunda Maria. Ketika Sto. Stefanus Hardings menjadi abass di Citeaux, Bernardus bersama dengan tigapuluh bangsawan Burgundy mendaftar di biara yang belum lama berdiri ini. Tiga tahun kemudian, Bernardus diutus oleh Sto. Stefanus untuk mendirikan biara di Vallée d'Absinthe, Keuskupan Langres. Bernardus menamakan tempat ini Claire Valle Clairvaux pada 25 Juni 1115. Sejak saat itu nama Clairvaux tidak dapat dipisahkan dari nama Bernardus.

Bernardus kemudian diberkati sebagai abass biara Clairvaux oleh Uskup William dari Champeaux. Perjuangan berat harus dihadapi Bernardus pada awal berdirinya biara Clairvaux, sampai pada akhirnya banyak orang ingin bergabung. Ayahnya dan juga saudara-saudaranya juga ikut bergabung. Biara Clairvaux menjadi sangat padat sehingga Bernardus mendirikan tiga biara baru pada tahun 1118 di Keuskupan Chalons, tahun 1119 di Keuskupan Dijon, dan tahun 1121 di Keuskupan Soissons. Pada tahun 1120, Bernardus menuliskan karya pertamanya, De Gradibus Superbiae et Humilitatis,serta membukukan kumpulan homilinya dalam De Laudibus Mariae. 

Pada tahun 1128, Bernardus menghadiri konsili Troyes yang dibuka oleh Paus Honorius II. Dalam kesempatan ini terjalin persahabatan antara Bernardus dengan Kardinal Matthew, Uskup Albano. Setelah kematian Paus Honorius II, Paus Inosensius II harus menghadapi antipaus Anakletus II. Bernardus membela Paus Inosensius II dan pada tahun 1132 mendampingi Paus Inosensius II kembali ke Roma.

Pada tahun 1139, Bernardus menghadiri Konsili Lateran II, dan berusaha mengakhiri skisma yang dilakukan antipaus Anakletus II. Pada tahun yang sama, Sto. Malakios O'More mengunjungi Bernardus di Clairvaux. Bernardus kemudian ikut melawan ajaran sesat Albigensianisme.

Ketika salah seorang biarawannya, menjadi Paus Eugenius III, Bernardus menjadi penasehat spiritualnya. Bernardus kemudian diutus Paus Eugenius III untuk berhomili tentang Perang Salib II. Kegagalan Perang Salib II menyebabkan Bernardus mulai mendapatkan serangan. Tetapi selain masalah itu, banyak mukjizat yang terjadi melalui perantaraannya. Bernardus dari Clairvaux, O.Cist meninggal dunia pada 20 Agustus 1153 di biara Clairvaux, Perancis. Pada tahun 1170, ia dikanonisasi oleh Paus Alexander III. Pada tahun 1830 ia dinyatakan sebagai Pujangga Gereja oleh Paus Pius VIII. Peringatannya di dalam Gereja dirayakan setiap tanggal 20 Agustus.

0 comments:

Post a Comment