Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, August 15, 2018

Percikan Nas Kamis, 16 Agustus 2018


Kamis, 16 Agustus 2018

Stefanus dr Hungaria
warna liturgi Hijau

Bacaan-bacaan:
Yeh. 12:1-12; Mzm. 78:56-57,58-59,61-62; Mat. 18:21-19:1. BcO Za. 11:4-12:8.
Nas Injil:
21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” 22 Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. 28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! 29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. 30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. 31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. 32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. 33 Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau 34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. 35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.” 1 Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya itu, berangkatlah Ia dari Galilea dan tiba di daerah Yudea yang di seberang sungai Yordan.
Percikan Nas:
Kisah dalam Injil hari ini mungkin pernah kita alami. Awalnya Tuhan memberikan pengajaran berapa kali kita mesti mengampuni. Kita diajak untuk mempunyai jiwa mengampuni. Kemudian dikisahkan Raja yang mengampuni hutang hambanya. Namun sang hamba yang telah diampuni tersebut tidak mau mengampuni hutang sahabatnya. Raja pun marah dan menghukum hamba tersebut.
Mengampuni adalah ajaran Tuhan kita. Mengampuni yang bersalah. Mengampuni yang memusuhi. Mengampuni yang menyakiti. Pengampunan ini mesti menjadi gaya hidup mereka yang mengikuti-Nya. Bila kita mendapat pengampunan kita pun dipanggil untuk mengampuni yang bersalah kepada kita.
Namun memang ada orang yang telah kita ampuni tidak mau mengampuni kesalahan sesamanya. Kondisi seperti itu menjengkelkan dan bikin geregetan. Kadang sebagai manusia kita pun ingin menarik pengampunan yang telah kita berikan, namun kita kadang tidak mampu. Namun kepada mereka yang seperti itu kita bisa menegur dan mengingatkannya. Kadang kalau tidak ditegur dan diingatkan mereka yang seperti itu bisa menjadi kebiasaan.
Doa:
Bapa Engkau maha pengampun. Banyak kesalahan sudah kami lakukan. Namun kasih pengampunan-Mu tidak pernah berhenti. Semoga rahmat pengampunan pun mengaliri darah hidupku. Amin.
Mengampuni
(goeng).

0 comments:

Post a Comment