Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, August 12, 2018

Stereo Tak Tis untuk Rm. Harto


"Ayo tangan kanan diangkat, rama. Bagus-bagus. Sudah baik, ta? Ini nanti takkirim ke Uskup. Saya katakan Rama Bambang saksinya" kata dokter Singgih sambil membuat video dengan HP untuk merekam Rm. Harto yang terbaring di RS Sakit Tlagareja Semarang ruang C10-22. Rm. Harto mengangkat tangan kanan yang tampak sudah tidak bergetar dengan tremornya. Dr. Singgih, sesudah merekam, berkata "Rama harus terus menggerak-gerakkan jari tangan. Kalau tidak, dalam tiga hari akan jadi kaku. Ketika Rm. Bambang bertanya "Kalau begitu dia harus makan dan mengangkat gelas untuk minum dengan tangan sendiri?" dijawab langsung oleh dr. Singgih "Ya, benar". Dokter Singgih, teman seangkatan Rm. Harto ketika SMP di Pangudi Luhur Yogyakarta, adalah sponsor utama yang minta dan membeayai oprasi Rm. Harto. Dia menjelaskan bahwa oprasi yang terjadi pada Jumat 10 Agustus 2018 ditangani oleh dua dokter dari Jerman, seorang profesor doktor dan seorang doktor, dengan metode baru, yang disebut stereo tak tis. Dokter Singgih juga menceriterakan bahwa beaya oprasi sebesar Rp. 90.000.000 mendapat pengurangan Rp. 20.000.000 dari BPJS. Sebenarnya dalam satu hari, pada tanggal 11 Rm. Harto sudah dapat meninggalkan rumah sakit. Tetapi baru pada siang itu, Minggu 12 Agustus, dokter Singgih dan istrinya menjemput. Mas Ardi, salah satu karyawan Domus, menjadi pendamping Rm. Harto selama di Semarang.

Pada waktu itu, Minggu 12 Agustus 2018, Rm. Bambang memang mengunjungi Rm. Harto diantar oleh tiga relawan Domus Pacis Puren, yaitu Mas Handoko, Bu Rini, dan Bu Sri. Peristiwa kunjungan ke RS Tlagareja hanya berlangsung sekitar 30 menit karena Rm. Harto bersama Mas Ardi diantar oleh Pak Singgih dan istrinya menuju Domus Pacis Albertus di Jalan Telomoyo dekat RS Elisabet, Semarang. Ini adalah salah satu rumah tua rama praja Keuskupan Agung Semarang dengan minister Rm. Trasno. Di rumah ini memang baru ada satu penghuni, yaitu Rm. Bagya, yang karena kondisinya harus didampingi selama 24 jam secara bergantian oleh dua orang pramurukti. Untuk saat ini Rm. Harto memang berada di Domus Pacis Albertus. Beliau hadir pada Senin 6 Agustus 2018 dan terpotong dari Kamis sore hingga Minggu siang 9-12 Agustus untuk opname di RS Tlagareja. Kemudian beliau masih kembali di Domus Pacis Albertus paling tidak sampai dengan tanggal 20 Agustus 2018, karena pada tanggal ini Rm. Harto harus kontrol. Menurut dr. Singgih Rm. Harto masih akan menjalani oprasi lagi di otak kanannya enam bulan yang akan datang agar paling tidak tangan kiri kanan dapat pulih kesehatannya. Hasil oprasi otak kiri memang sudah tampak jelas hasilnya dari kemampuan Rm. Harto untuk sendiri menyantap makan minum ketika duduk di kamar makan Domus Pacis Albertus. "Nek isa bar kontrol tanggal rong puluh langsung kundur Puren. Enten ulang taunan TriWahyono, lho" (Kalau biasa sesudah kontro tanggal 20 langsung pulang ke Domus Pacis Puren. Ada ulang tahun imamat Rm. Tri Wahyono, lho).

0 comments:

Post a Comment