Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, August 9, 2018

Percikan Nas Jumat, 10 Agustus 2018


Jumat, 10 Agustus 2018

Pesta St. Laurensius
warna liturgi Merah

Bacaan-bacaan:
2Kor. 9:6-10; Mzm. 112:1-2,5-6,7-8,9; Yoh. 12:24-26. BcO Kis. 6:1-6; 8:1,4-8.
Nas Injil:
24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. 25 Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. 26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Percikan Nas:
Kematian. Setiap kali menghadapi kematian kita merasa kehilangan pribadi yang mati. Tidak sedikit yang mengalami kepedihan berlarut karena kematian orang yang dicintai. Siapapun akan mengalami kematian. Tidak ada yang mampu menolak kematian. Dalam kepercayaan kita kematian tidak berarti membuat seseorang habis.
Tuhan Yesus bersabda, “Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah” (Yoh 12:24). Kematian biji gandum memungkinkannya menghasilkan buliran-buliran gandum yang lebih banyak. Kematiannya tidak membuatnya habis tapi malah menghadirkan pengharapan secara melimpah.
Mungkin di antara kita pernah mengalami ditinggal mati orang yang kita cinta. Mungkin juga ada yang baru saja mengalami. Kematian mereka tidak membuat mereka habis. Banyak hal yang terjaga hidup bagi kita yang masih berjiarah ini. Kenangan dan daya hidup mereka yang sudah mati membangkitkan semangat kita untuk mengarungi pejiarahan ini. Kita pun perlu membuka mata dan hati menangkap makna pesan kehidupan ini. Pada tangan kita kebaikan-kebaikan ini akan bertumbuh dan berkembang.
Doa:
Tuhan berkatilah dan anugerahkanlah kemurahan hatimu untuk saudara-saudari kami yang sudah meninggal. Semoga kami yang masih berjiarah ini berdaya menghidupkan dan menumbuhkembangkan kebaikan-kebaikan mereka. Kami percaya Engkau menemani kami yang berharap pada-Mu. Amin.
“Bagi segenap umat di Paroki Wates, tgl 10 Agustus 2018 jam 18.00 WIB, kita akan misa memule 1000 hari Mgr. Pujasumarta. Mari bergabung bersama dalam Ekaristi di Gereja Paroki.”
Kematian
(goeng).

0 comments:

Post a Comment