Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, August 8, 2018

Percikan Nas Kamis, 09 Agustus 2018


Kamis, 09 Agustus 2018

Teresia Benedikta dr Salib
warna liturgi Hijau

Bacaan-bacaan:
Yer. 31:31-34; Mzm. 51:12-13,14-15,18-19; Mat. 16:13-23. BcO Yl. 3:9-21.
Nas Injil:
13 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” 14 Jawab mereka: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” 15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” 16 Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” 17 Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. 18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. 19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.” 20 Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapapun bahwa Ia Mesias. 21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. 22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.” 23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”
Percikan Nas:
Berita hari-hari terakhir ini banyak dibahas tentang ‘jenderal kardus’. Sejauh saya tangkap istilah ini untuk menggambarkan orang yang memilih kawannya karena uang. Dibayangkan uang tersebut ada di dalam kardus. Maka mereka yang biasa seperti itu disebut dan dikenal sebagai ‘jenderal kardus’. Singkatnya yang penting uangnya dan tidak peduli siapa orangnya.
Petrus mengenali Yesus sebagai, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” (Mat 16:16). Yesus pun memuji Petrus. Namun Ia juga mengingatkan Petrus dan para rasul bahwa Mesias ini akan menuju Yerusalem dan mengalami penderitaan bahkan dibunuh. Pada hari ketiga akan dibangkitkan Allah.
Orang akan dikenal dari berbagai macam hal yang biasa dia lakukan. Kala yang dilakukan buruk maka ia pun akan dikenal buruk. Sebaliknya kalau yang dilakukan baik ia akan dikenal baik. Siapa yang disebut ‘jenderal kardus’ biarlah para politisi yang memikirkannya. Bagi kita perlu kalau kita bertanya, “Siapa Yesus bagiku?” Kita pun juga layak merangkai diri kita ingin dikenal sebagai siapa.
Doa:
Tuhan semoga aku makin hari makin mengenali-Mu. Aku juga ingin merangkai sejarah hidupku menjadi pribadi yang dikenal dekat dengan-Mu. Bantulah aku agar setia dengan jalan-Mu walau sering terasa berat. Amin.
Siapa?
(goeng).

0 comments:

Post a Comment