Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, August 30, 2018

Meski Rentan Dehidrasi, Waspada Bahayanya Jika Lansia Kebanyakan Minum Air

diambil dari https://hellosehat.com/hidup-sehat
Oleh Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: Hello Sehat Medical Review Team.


Kita selalu ditekankan untuk banyak minum air untuk menjaga cairan tubuh. Kekurangan cairan tubuh memang membuat Anda rentan dehidrasi. Hal ini pun juga paling rentan dialami oleh lansia. Akan tetapi, hati-hati. Lansia tidak boleh kebanyakan minum air. Ini dapat membahayakan kesehatannya. Mengapa demikian?

Berapa kebutuhan air untuk lansia?

Pada umumnya, minum air putih 8 gelas sehari (sekitar 2 liter) dapat mencukupi kebutuhan air banyak orang. Namun begitu, kebutuhan air sebenarnya bervariasi antar individu. Untuk memudahkan Anda menakarnya, rekomendasi tersebut setara dengan minum empat sampai enam gelas ukuran 250 ml (ukuran standar air mineral gelas) per hari.
Nah, perhitungan ini beda untuk lansia. Pada umumnya, lansia membutuhkan lebih banyak asupan air karena rentan dehidrasi. Perubahan jumlah kebutuhan air ini dipengaruhi oleh banyak hal, termasuk berat badan, peningkatan kadar massa lemak tubuh, dan penurunan fungsi ginjal akibat penuaan.
Pada umumnya, kebutuhan air untuk lansia minimal 1,5 liter sehari. Akan tetapi, menurut rekomendasi Kemenkes RI, kebutuhan cairan lansia Indonesia adalah sebagai berikut:
Wanita:
  • 60-64 th 2,3 liter
  • 65-80 th 1,6 liter
  • >80 th: 1, 5 liter
Pria:
  • 60-64 th: 2,6 liter
  • 65-80 th: 1,9 liter
  • >80 th: 1,6 liter
Meski memang membutuhkan lebih banyak asupan cairan, jangan biarkan lansia minum air kebanyakan. Kelebihan jumlah cairan tubuh akan memengaruhi kondisi kesehatannya.

Apa akibatnya jika lansia minum air terlalu banyak?

Banyak minum air memang baik untuk mencegah dehidrasi. Namun, terlalu berlebihan minum air juga tidak baik untuk lansia.
Ginjal lansia sudah tidak lagi tidak berfungsi seefektif ginjal orang dewasa muda untuk mengolah cairan.  Oleh karena itu, terlalu banyak asupan melewati batas wajar dapat membilas sejumlah besar kandungan garam elektrolit dalam tubuhnya. Kondisi kekurangan garam (natrium) disebut juga dengan hiponatremia.
Pada kasus yang ringan, kadar natrium rendah dalam tubuh cenderung menyebabkan penurunan fungsi kognitif otak — seperti kebingungan, linglung, dan mengantuk. Mual dan badan lesu lunglai (termasuk kelemahan atau kram otot) juga bisa menjadi tanda kadar natrium dalam tubuh lansia sudah merosot jauh dari normalnya.
Jika hiponatremia terus berlanjut hingga ke taraf berbahaya, kekurangan natrium dalam tubuh bisa menyebabkan sakit kepala parah akibat penumpukan cairan di jaringan otak. Sakit kepala merupakan tanda utama bahwa kondisi ini sudah berkembang menjadi sangat serius. Hiponatremia serius akibat lansia yang kebanyakan minum air kemudian juga bisa menyebab tulangnya rentan patah.
Kejang-kejang bisa terjadi akibat saraf otak yang sangat kekurangan asupan natrium. Pada kasus yang berat, lansia bisa mengalami gagal pernapasan bahkan hingga jatuh koma. Ini disebabkan oleh pembengkakan otak akibat kadar natrium yang amat rendah.
Selain akibat kebanyakan minum air, gangguan keseimbangan cairan tubuh juga bisa dipengaruhi oleh efek samping obat-obatan yang mereka gunakan, seperti diuretik, antidepresan, antinyeri, atau penggunaan obat lainnya.

Bagaimana cara menghindari hiponatremia pada lansia?

Bukan berarti Anda harus membatasi asupan cairan lansia karena hal ini justru bisa memicu dehidrasi yang juga sama berbahaya bagi kesehatannya. Akan tetapi, kebutuhan cairan lansia harus selalu diawasi secara ketat. Terlebih, rekomendasi asupan cairan di atas belum mempertimbangkan kandungan air dari makanan dan minuman lainnya, seperti buah dan sayur, sup/soto, bubur, minuman manis, dan seterusnya.
Juga, lebih berhati-hati saat mengajak lansia beraktivitas fisik yang membutuhkan intensitas tinggi agar tidak mengalami dehidrasi. Jika aktivitasnya memang tinggi, tidak apa untuk bolehkan lansia minum air lebih banyak lagi.
Berhati-hatilah terhadap tanda-tanda dan gejala kadar natrium yang rendah. Selalu konsultasikan dengan dokter tentang risiko dari obat-obatan yang dipakai. Rutin mengecek kesehatannya juga bisa menjadi cara untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyakit.

0 comments:

Post a Comment