Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, August 19, 2018

Percikan Nas Senin, 20 Agustus 2018


Senin, 20 Agustus 2018
Peringatan Wajib St. Bernardus
warna liturgi Putih


Bacaan-bacaan:
Yeh. 24:15-24; MT Ul. 32:18-19,20,21; Mat. 19:16-22. BcO Pkh. 2:1-26.
Nas Injil:
16 Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” 17 Jawab Yesus: “Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.” 18 Kata orang itu kepada-Nya: “Perintah yang mana?” Kata Yesus: “Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, 19 hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” 20 Kata orang muda itu kepada-Nya: “Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?” 21 Kata Yesus kepadanya: “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” 22 Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Percikan Nas:
Kemarin saya habis ke Sorong Papua. Bandaranya sudah bagus. Jauh lebih bagus dibanding pertama kali aku datang di tempat tersebut. Di beberapa tempat lain bandara-bandara pun mengalami perubahan wajah. Teman dari Atambua bercerita bagaimana indahnya area perbatasan dengan Timor Timur. Banyak tempat lain pun berkisah senada. 4 tahun mengalami masa perubahan yang luar biasa.
Orang yang datang pada Yesus adalah orang yang hebat. Ia telah melaksanakan sepuluh perintah Allah. “Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?” (Mat 19:20). Ia mampu menuruti sepuluh perintah Allah. Luar biasa. Terhadap pertanyaan dia berikutnya Tuhan menjawab bahwa ia harus menjual segala miliknya, lalu membagi kepada orang miskin dan baru mengikuti Tuhan. Perhatian kepada orang miskin menjadi konsentrasi Tuhan.
Mungkin kita juga mempunyai banyak pemimpin yang hebat. Namun sejauh mana mereka menyediakan diri untuk menyejahterakan warga? Mereka hebat untuk dirinya. Gagah demi kegagahan dirinya. Tidak banyak yang sungguh-sungguh memberikan diri dan miliknya demi kesejahteraan dan kebanggaan warganya. Maka kita layak mensyukuri karena kini bangsa kita mempunyai hati kepada mereka yang lama tak terperhatikan. Kalau kita punya pemimpin yang peduli pada nasib bangsanya maka kita pun akan bangga dengan pemimpin tersebut. Kita serahkan kepemimpinan pada mereka yang memberikan diri bagi bangsanya bukan kepada orang yang merampas bangsanya.
Doa:
Tuhan semoga para pemimpin kami sungguh mempunyai hati bagi bangsanya. Jauhkan mereka dari kerakusan diri. Bantulah warga agar mampu dengan bijak memilih pemimpinnya. Amin.
Hati pada yang miskin.
(goeng).

0 comments:

Post a Comment