Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, August 31, 2018

Percikan Nas Sabtu, 01 September 2018

Maria Magdalena Redi, Yohana dari Firenze
warna liturgi Hijau

Bacaan-bacaan:
1Kor. 1:26-31; Mzm. 33:12-13,18-19,20-21; Mat. 25:14-30. BcO 1Tim. 4:1-5:2.

Nas Injil:
14 "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. 15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. 16 Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. 17 Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. 18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. 19 Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. 20 Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. 21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. 22 Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. 23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. 24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. 25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! 26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? 27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. 28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. 29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. 30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

Percikan Nas:
Suatu kali ada orang yang dipilih untuk memimpin suatu organisasi yang cukup besar. Pilihan dijatuhkan kepadanya karena dalam aktivitasnya dia tampak mampu mengembangkan bidang tersebut. Namun ternyata keliru. Benar ia memang bisa mengelola dinamika kecil hariannya, tetapi ia belum sanggup untuk menerima yang besar secara mendadak. Organisasi yang hidup tersebut menjadi mati karena iya terbengong-bengong dan tidak segera bangkit.
Injil hari ini mengisahkan tuan yang memberi modal yang berbeda-beda. Ada yang diberi 5, 2 dan 1 talenta. Mungkin kita pun bertanya, “Kenapa berbeda-beda? Kenapa tidak semua diberi 5 atau 2 atau satu secara sama?” Ternyata tuan memberikan itu sesuai dengan kesanggupan/kemampuannya (lih. 25:16). Yang sanggup 5 ya diberi 5. Yang hanya sanggup 1 ya diberi 1.
Kapasitas setiap orang memang berbeda-beda. Ada yang mampu mengerjakan hal besar tapi juga ada yang hanya terbatas. Memang ada juga yang sebenarnya hanya mampu berpikir kecil tapi merasa bisa berbuat besar, sehingga ketika yang besar dipercayakan dia hanya plonga-plongo, tidak jelas dan tidak menghasilkan apa-apa kecuali omong besarnya. Semua dari kita juga mempunyai kapasitas yang berbeda-beda. Kapasitas tersebut sangat mungkin kita naikkan. Hanya perlu waspada jangan sampai kita melakukan sesuatu yang jauh melebihi kapasitas kita. Kembangkan kapasitas kita secara  bertahap. Slowly but surely win the race.

Doa:
Tuhan bantulah aku mengenali kemampuanku. Semoga aku pun bisa mengembangkan kemampuanku. Aku percaya Engkau memberi rahmat yang cukup bagiku untuk berkembang dengan baik. Penyertaan-Mu menguatkan langkahku. Amin.

Kenali dan kembangkan kemampuan

September adalah Bulan Kitab Suci
“Ayo rajin baca Kitab Suci"
(goeng).

0 comments:

Post a Comment