Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, April 18, 2019

Beata Maria dari Inkarnasi

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 4623 Diterbitkan: 08 Agustus 2013 Diperbaharui: 03 Februari 2019

  • Perayaan
    18 April
  • Lahir
    1 February 1566
  • Kota asal
    Paris, Perancis
  • Wafat
    18 April 1618 di Pontoise, Prancis | Oleh sebab alamiah
  • Venerasi
    15 Oktober 1788 oleh Paus Pius VI
  • Beatifikasi
    5 Juni 1791 oleh Paus Pius VI Sumber : Katakombe.Org

Beata Maria dari Inkarnasi Barbara dilahirkan di Perancis pada tahun 1566 dan diberi nama Barbe Aurillot. Ia adalah Putri dari seorang pejabat pemerintah Prancis bernama Nicholas Aurillot. Meskipun tertarik pada kehidupan keagamaan, pada usia muda ia menikah dengan seorang aristokrat dan pejabat perbendaharaan yang bernama Pierre Acarie. Barbara dan suaminya mencintai iman Katolik mereka dan mengamalkannya dalam hidup sehari-hari. Pasangan tersebut dikaruniai enam orang anak dan keluarga mereka hidup bahagia. Barbara berusaha menjadi seorang isteri dan ibu yang baik.
Keluarganya belajar dari Barbara bagaimana mencintai doa dan melakukan karya belas kasih. Suatu ketika, suaminya secara tidak adil dituduh melakukan suatu kejahatan. Barbara sendiri datang menyelamatkannya. Ia pergi ke pengadilan, dan seorang diri saja, berhasil membuktikan bahwa suaminya tidak bersalah.
Meskipun Barbara sibuk dengan urusan keluarganya sendiri, tetapi ia selalu menyempatkan diri untuk memberi makan mereka yang kelaparan. Ia mengajarkan iman kepada yang lain. Ia menolong mereka yang sakit dan sekarat. Dengan lemah lembut ia mendorong mereka yang hidup dalam dosa agar berbalik dari cara hidupnya. Perbuatan-perbuatan baik yang dilakukannya itu adalah karya belas kasih.
Ketika suaminya meninggal dunia, Barbara masuk Ordo Karmelit. Di sanalah ia melewatkan empat tahun sisa hidupnya sebagai seorang biarawati. Ketiga puterinya menjadi biarawati Karmelit juga. Nama yang dipilih Barbara sebagai biarawati adalah Suster Maria dari Inkarnasi. Dengan penuh sukacita ia bekerja di dapur biara di antara periuk dan panci. Selain itu ia sangat tekun berdoa dan bermati raga dengan keras. Dalam kekhusukkan doanya ia mulai menerima visi dan ektase.
Ketika puterinya diangkat menjadi pemimpin biara, Beata Maria dengan rela hati taat kepadanya. Demikian besar kerendahan hatinya, hingga menjelang ajalnya ia berkata: “Tuhan mengampuni aku karena teladan buruk yang kutinggalkan bagimu.” Para biarawati tentu saja terperanjat mendengarnya, sebab mereka tahu betapa ia telah berusaha keras untuk hidup kudus.
Beata Maria wafat pada tahun 1618 dalam usia lima puluh dua tahun.
 Sumber : Katakombe.Org

0 comments:

Post a Comment