Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, April 24, 2019

Benarkah Itu Rm. Jayasewaya?


Pada hari Selasa 23 April 2019 ada pesan di WA Rm. Bambang "Romo  nyuwun pirsa sanget. Romo Joyo punika punapa saestu Romo Joyosewaya ingkang nate ngasta Romo Paroki ing Klaten. Kanca2 Klaten sami kirang pitados kawastanan Romo Joyo....sanesipun. lajeng kula piyambak ugi ganggam. Vikep wonten Semarang. Nyuwun kabar ingkang meyakinkan. Menawi Romo Bambang wonten wekdal. Sembahnuwun."  (Romo, sungguh saya bertanya. Romo Joyo yang kini ada di Domus Pacis apakah sungguh Romo Joyosewaya yang pernah berkarya menjadi Romo Paroki di Klaten? Teman-teman dari Klaten kurang percaya. Mereka mengira itu Romo Joyo lain. Saya sendiri juga ragu-ragu. Apakah benar yang dulu menjadi Vikep Semarang. Mohon kabar yang meyakinkan kalau Romo Bambang ada watu. Terima kasih). Kata-kata berasal dari seorang ibu lansia yang ketika Rm. Bambang berada di Klaten pada tahun 1981-1982 biasa dipanggil dengan nama Bu Sridadi.

Bahwa ada banyak orang Katolik Paroki Klaten tidak mengenal lagi Rm. Jaya, hal ini juga diketahui oleh Rm. Bambang. Pada Minggu Pertama, 3 Maret 2019, seperti biasa ada Novena Domus Pacis. Ketika acara belum dimulai Rm. Bambang meminta peserta dari Klaten, sekitar 150 orang, untuk unjuk jari. Kemudian dia bertanya "Apa wis dha ngerti sing asmane Rama Jayasewaya?" (Apa ada yang sudah tahu Rm. Jayasewaya?) Ternyata semua menyahut bahwa sudah tahu. "Saiki neng kene lho" (Sekarang berada di sini) Rm. Bambang meneruskan. Banyak yang nyeletuk di mana. "Neng ruangan ini!" (Di ruangan ini!). Mereka kebingungan bertanya "Pundi?" (Mana?) Kemudian Rm. Bambang menunjuk lansia yang berjalan dengan walker. Dan orang pun ternganga-nganga. Pada umumnya keheranan bahwa kini Rm. Jaya tidak seperti dulu yang tinggi, berbadan besar, dan gagah. Maka untuk meyakinkan Bu Sri Dadi Rm. Bambang menjawab dalam WA "Leres buuu. Sampun nate makarya wonten Klaten. Dangu lenggah Semarang ngasta PSE lan lajeng Vikep. Wonten Jogja ugi dados Vikep lajeng paroki Nandan" (Benar, bu. Beliau pernah berkarya di Klaten. Lama tinggal di Semarang menjadi Ketua PSE dan lalu Vikep. Di Yogya juga menjadi Vikep dan kemudian di Paroki Nandan).

0 comments:

Post a Comment