Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, April 14, 2019

Percikan Nas Minggu, 14 April 2019

HARI MINGGU PALMA
MENGENANGKAN SENGSARA TUHAN
warna liturgi Merah

Bacaan-bacaan:
Bacaan Perarakan : Luk 19:28-40, Yes. 50:4-7; Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24; Flp. 2:6-11; Luk. 22:14- 23:56 (Luk. 23:1-49). BcO Yer. 22:1-8; 23:1-8.

Bacaan Injil: 
Bacaan Perarakan : Luk 19:28-40
Luk. 22:14- 23:56 (Luk. 23:1-49).

Memetik Inspirasi:
Maaf saya tidak mengkopikan bacaan Injil hari ini. Cukup panjang. Anda bisa membuka dari Kitab Suci anda ya? Makasih.
Yang menarik hati saya ketika merayakan minggu palma adalah perbedaan suasana dalam bacaan sebelum perarakan dan bacaan kisah sengsara. Dalam bacaan sebelum perarakan dikisahkan orang-orang memuji-muji Tuhan Yesus yang memasuki Yerusalem. Bahkan mereka rela melepaskan pakaiannya dan digelar di jalan yang dilewati Yesus. Mereka sungguh mensyukuri kehadiran Yesus yang telah menganugerahkan banyak berkat dalam hidup mereka. Suara dan genderang pujian pun berkumandang lantang.
Sebaliknya, suasana di kisah sengsara Tuhan Yesus. Dalam kisah itu yang muncul adalah situasi orang yang mencaci Yesus. Mereka mendakwa Tuhan. Suara kebencian dan keinginan untuk menyingkirkan Yesus sangat kuat. Pada saat suara itu lantang dikumandangkan mereka yang tadi memuji-muji Tuhan hilang. Tak ada suara mereka sama sekali. Tenggelam dihajar oleh suara kebencian dan dendam.
Dari situasi tersebut saya menemukan salah satu pesan: kesengsaraan terjadi karena orang baik diam kala orang jahat bersuara. Ketika orang baik membiarkan yang jahat bersuara maka yang jahat akan makin lantang berteriak. Seperti seorang ibu yang tidak menginginkan anaknya jatuh dalam kesalahan-kesalahan dan selalu mengingatkan dan memberikan pengajaran yang baik maka kita pun jangan sampai membiarkan yang jahat berkuasa. Sebagai murid Kristus kita mesti berani menyuarakan sesuatu bila ada kejahatan yang akan berkembang. Jangan sampai kejahatan berkembang dan kesengsaraan melanda. Mari bersuara seperti ibu yang mendidik anaknya.

Doa:
Tuhan semoga rahmat-Mu hidup dalam dunia kami. Semoga kami selalu berani melawan kejahatan. Kami tidak ingin kejahatan berkembang dan kesengsaraan melanda hidup manusia. Berilah kami kekuatan-Mu untuk membentengi dunia dari kejahatan. Amin

Membentengi Kejahatan
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment