Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, April 12, 2019

Percikan Nas Sabtu, 13 April 2019

Martinus I
warna liturgi Ungu

Bacaan-bacaan:
Yeh. 37:21-28; MT Yer. 31:10,11-12ab,13; Yoh. 11:45-56. BcO Ibr. 13:1-25.

Bacaan Injil:
45 Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya. 46 Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi dan menceriterakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. 47 Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: "Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat. 48 Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita." 49 Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa, 50 dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa." 51 Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, 52 dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. 53 Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. 54 Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal bersama-sama murid-murid-Nya. 55 Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu. 56 Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?"

Memetik Inspirasi:
Pemimpin yang baik tidak selamanya aman. Umumnya pemimpin yang baik ingin menata semuanya menjadi baik. Mereka yang tidak biasa baik akan tersingkir atau berusaha melawan. Ketika tersingkir pun mereka akan berkubu dengan orang-orang yang tersingkir karena kebaikan untuk melawan. Harapannya mereka bisa mengalahkan kebaikan dan mulai lagi menghidupkan ketidakbaikan. Maka rakyat yang menghendaki yang baiklah yang bisa membantu pemimpin baik bertahan dan menghalangi ketidakbaikan berkuasa.
Yesus membuat banyak mukjijat. Orang-orang pun datang kepada-Nya. Mereka juga menjenguk orang-orang yang mendapatkan anugerah tersebut. Ketika melihat bahwa Yesus sungguh membuat mukjijat maka orang-orang pun makin percaya. Kondisi ini meresahkan para lawannya. Mereka tidak ingin Yesus makin kuat. Karena itu mereka berkumpul dan mencari cara untuk menyingkirkan Yesus.
Kiranya kita semua menginginkan kebaikan. Kita perlu sungguh bahu membahu agar kebaikan itulah yang berkuasa. Jangan sampai karena kemalasan dan kelengahan kita yang jahat merajalela. Ketika yang baik berkuasa maka akan ada banyak mukjijat yang terjadi. Mari kita jaga agar kebaikan yang berkuasa, dan jangan biarkan kejahatan mendapatkan tempatnya.

Refleksi:
Apa yang akan aku lakukan agar yang baik berkuasa dan yang jahat menyingkir?

Doa:
Bapa tumbuhkanlah semangat menjaga kebaikan dalam kehidupan bersama kami. Kami tidak ingin persekongkolan jahat yang menyingkirkan Putera-Mu terjadi lagi sekarang ini. Semoga kekuasaan kebaikan semakin meluas. Amin

Kuatkan kuasa kebaikan
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment