Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, April 14, 2019

Santa Hunna

diambil dari katakombe,org/para-kudus Hits: 3160 Diterbitkan: 15 April 2016 Diperbaharui: 15 April 2016

  • Perayaan
    15 April
  • Lahir
    Hidup pada abad ke-7 (tanggal lahir tidak diketahui)
  • Kota asal
    Alsace (Sekarang perancis)
  • Wafat
    Tahun 679 di Alsace (Sekarang perancis) - Sebab alamiah
  • Kanonisasi
    Tahun 1520 oleh Paus Leo X Sumber : Katakombe.Org

Santa Hunna adalah seorang wanita bangsawan, putri dari Adipati Alsace (Duke of Alsace). Setelah dewasa, ia menikah dengan seorang bangsawan dari Hunnaweyer bernama Huno. Pasangan ini tinggal di Keuskupan Strasbourg (sekarang Wilayah Perancis) dan diberkati Tuhan dengan seorang putera yang dibabtis dengan nama Deodatus.
Santa Hunna menjalani hidup sederhana namun penuh dengan Devosi pada Tuhan. Ia adalah seorang ibu katolik yang saleh; yang membesarkan anaknya sebagai seorang pengikut Kristus sejati. Tidak mengherankan bila setelah dewasa, Deodatus memutuskan untuk menjadi seorang biarawan (kelak Deodatus juga dikanonisasi sebagai seorang kudus).
Santa Hunna selalu memulai harinya dengan mengikuti misa di Gereja. Setelah itu ia akan merawat rumah dan mendidik puteranya. Tapi rutinitas ini tampaknya tidak cukup bagi Santa Hunna. Dalam doanya, ia merasakan panggilan Tuhan untuk berbuat lebih banyak dengan melayani orang lain. Selama ini hatinya selalu terusik melihat kemiskinan dan kemelaratan masyarakat di sekiatrnya. Ia selalu terenyuh melihat keadaan para petani dan para penggarap yang bekerja di lahan mereka.
Tuhan lalu membuka mata hatinya. Santa Hunna juga dengan sepenuh hati menerima panggilan ini. Ia mulai berupaya melakukan segala sesuatu yang bisa ia lakukan demi membantu para orang miskin.
Santa Hunna mulai mengunjungi perkampungan para petani dan penggarap di desa-desa sekitarnya. Setiap hari, puteri bangsawan ini akan masuk kerumah para petani yang kumuh dan kotor. Ia memberikan pelajaran agama kepada anak-anak petani, dan dengan tangannya sendiri ia membersihkan rumah mereka. Ia melakukannya pekerjaan berat ini demi menyadarkan mereka akan pentingnya kebersihan dan sanitasi lingkungan. Sesuatu yang sangat penting yang akan membuat mereka hidup lebih sehat.
Demi membimbing mereka, Santa Hunna bahkan mengumpulkan pakaian kotor dan mencucinya. Inilah yang membuat di kemudian hari Santa Hunna dikenal sebagai "The Holly Washerwoman” atau “Sang Tukang Cuci Suci." Ia akan berjalan dari rumah ke rumah, mengumpulkan pakaian kotor, mencuci dan menggosoknya sampai bersih. Bila pakaian itu terlalu kotor, atau terlalu kumal, ia akan menggantinya dengan pakaian yang baru.
Seiring berjalannya waktu, pelayanannya semakin diperluas. Ia memberikan bantuan apa saja bagi semua mereka yang membutuhkannya. Ia menjadi pembimbing bagi masyarakat sekitarnya. Mengajari mereka memasak, membersihkan anak, bahkan ikut merawat dan memandikan para orang jompo.
Santa Hunna tutup usia pada tahun 679 di Hunawir, Alsace (Sekarang perancis) dan dimakamkan di kota tersebut. Banyak mujizat penyembuhan dilaporkan terjadi pada para peziarah. Pada tahun 1520 ia dikanonisasi oleh Paus Leo X.
 Sumber : Katakombe.Org

0 comments:

Post a Comment