Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, April 16, 2019

Dari Rekoleksi Imam

diambil dari kiriman Rm. Noegroho Agoeng dalam WA Rm. Bambang Rabu 16-4-2019 jam 21.19
________________________________________________________________
Catatan:
Rm. Bambang yang membaca pada Kamis 17-4-2019 pada jam 03.19 menjawab "Matur nuwuuun sanget dipun paringi kintunan. Santo Barnabas lan Santo Paulus dados rujukan, wah amat nyentuh manah kula. Sekedhap malih criyosipun wonten paringan stiker ageng Barnabas lan Paulus kangge Kapel Domus"
________________________________________________________________________________

https://instagram.com/mgr.robertus.rubiyatmoko?utm_source=ig_profile_share&igshid=19pe8gf8li0js

Sumangga, punika akun IG bapa uskup. 👍🏼😃👍🏼

Saudara saudariku yang terkasih umat Keuskupan Agung Semarang, sebelum para romo memperbaharui janji imamat, kami mengadakan rekoleksi bersama dengan tema “Menghayati Hidup Berkomunitas dan Kolegialitas Imami”. Dalam rekoleksi ini para romo diingatkan bahwa kita dipanggil, dipersatukan, dan digerakkan oleh pribadi yang satu dan sama: Yesus Kristus karena Dialah yang menjadi alasan menjadi menjadi imam; dan karena itu Yesuslah yang semestinya menjadi pusat kehidupan setiap imam (bahkan seluruh umat beriman). Yang kedua, hidup berkomunitas dalam pelayanan hendaknya belajar dari Barnabas dan Paulus. Keduanya dipanggil dan diutus untuk melaksanakan karya kerasulan yang sama. Keduanya pun pernah punya pandangan dan cara merasul yang berbeda. Meskipun demikian tidak membuat mereka saling menjelekkan atau menjegal. Masing-masing melaksanakan kerasulannya dengan cara khasnya dan tetap saling berkomunikasi dan bersinergi.

Di akhir rekoleksi kami, para Romo menemukan kehendak Tuhan yang perlu kami wujudkan:
1. Mengembangkan spiritualitas kehadiran dan keterbukaan untuk saling mau mendengarkan dalam suasana rembugan dan musyawarah.
2. Saling memanusiawikan/nguwongke
3. Saling menyediakan waktu dan diri bagi teman, sehingga ada sapaan dan pembicaraan yang meneguhkan imamat
4. Saling menaruh kepercayaan, saling membahagiakan
5. Peduli terhadap imamat pribadi dan rekan imam
6. Jangan menjemur pakaian kotor di depan pintu masuk: tidak membeberkan kekurangan atau kejelekan teman serumah pada orang luar rumah.

Hal-hal ini akan terlaksana dengan baik kalau ada dukungan dari umat sekalian. Umat dapat mendukung dengan cara:
1. Mendoakan,
2. Menerima dengan ketulusan dan sukacita romo siapapun yang diutus untuk berkarya ke paroki kita,
3. Mengingatkan para romo agar guyub, rukun lan nyambut gawe bareng. Tidak justru ngompori.
Mari kita dukung dengan doa agar para romo kita dapat semakin menghayati dan menghidupi janjinya dengan sepenuh hati
Berkah Dalem
#keuskupanagungsemarang #misakrisma #biarawan

0 comments:

Post a Comment