Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, April 7, 2019

Percikan Nas Minggu, 07 April 2019

HARI MINGGU PRAPASKAH V
warna liturgi Ungu

Bacaan-bacaan:
Yes. 43:16-21; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Flp. 3:8-14; Yoh. 8:1-11. atau Ad libitum (dari Tahun A): Yeh. 37:12-14; Mzm. 130:1-2, 3-4b, 4c-6, 7-8; Rm. 8:8-11; Yoh. 11:1-45 (Yoh. 11:3-7, 17, 20-27, 33b-45). BcO Ibr. 10:26-39.

Bacaan Injil:
1 tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun. 2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. 3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. 4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. 5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" 6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. 7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." 8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. 9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. 10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" 11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Memetik Inspirasi:
Orang yang keluar dari penjara umumnya gembira dan bahagia. Mereka terbebas dari hukuman. Apalagi dia keluar dengan menerima banyak pengurangan masa hukuman. Keluarga pun bahagia menyambut kebebasannya.
Hari ini Yesus dihadapkan pada masalah perempuan yang ketahuan berbuat zina. Orang-orang Farisi memaksa-Nya untuk menentukan sikap pada perempuan tersebut. Menanggapi desakan orang Farisi Yesus memberi pernyataan yang menohok: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu” (Yoh 8:7). Karena sadar berdosa merekapun pergi dan tidak ada yang melempari perempuan tersebut. Yesus pun tidak menghukumnya dan menyuruhnya pergi dan tidak berbuat dosa lagi. Hati perempuan pasti sangat gembira.
Pengampunan pasti memberi kelegaan pada yang diampuni. Memberi pengampunan pun melegakan diri kita sendiri. Kita dipanggil untuk murah hati mengampuni. Kekhasan kita sebagai orang katolik adalah mau mengampuni. Bila memang tidak mempunyai kesalahan silakan untuk tidak mengampuni. Apa kita tidak pernah bersalah?

Refleksi:
Apa aku murah hati untuk mengampuni?

Doa:
Tuhan ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Semoga kami murah hati untuk mengampuni. Pada-Mu ada kelegaan. Semoga mereka yang ada dalam hukuman bersandar pada-Mu. Amin

Mengampuni
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment