Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, April 5, 2019

Percikan Nas Sabtu, 06 April 2019

Hari biasa Pekan IV Prapaskah
warna liturgi Ungu

Bacaan-bacaan:
Yer. 11:18-20; Mzm. 7:2-3,9bc-10,11-12; Yoh. 7:40-53. BcO Ibr. 10:11-25.

Bacaan Injil:
40 Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkataan itu, berkata: "Dia ini benar-benar nabi yang akan datang." 41 Yang lain berkata: "Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi berkata: "Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! 42 Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal." 43 Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia. 44 Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang berani menyentuh-Nya. 45 Maka penjaga-penjaga itu pergi kepada imam-imam kepala dan orang-orang Farisi, yang berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak membawa-Nya?" 46 Jawab penjaga-penjaga itu: "Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!" 47 Jawab orang-orang Farisi itu kepada mereka: "Adakah kamu juga disesatkan? 48 Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi? 49 Tetapi orang banyak ini yang tidak mengenal hukum Taurat, terkutuklah mereka!" 50 Nikodemus, seorang dari mereka, yang dahulu telah datang kepada-Nya, berkata kepada mereka: 51 "Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?" 52 Jawab mereka: "Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea." 53 Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya,

Memetik Inspirasi:
Kebencian, ketidaksukaan sering mendorong orang bersuara lantang. Yang muncul dari suaranya hanyalah hal-hal keburukan dan kekurangan. Dari dirinya hanyalah ingin menjatuhkan bahkan menghancurkan. Walau hanya sedikit namun suaranya berkoar-koar kuat dan selalu terekspos karena menjadi spot berita yang hangat.
Orang Farisi sudah terlanjur tidak suka dengan Yesus. Apapun yang dilakukan Yesus adalah salah dan harus ditentang. Mereka pun berusaha sedemikian rupa agar Yesus bisa dipersalahkan. Masukan dan kesaksian baik tentang Yesus tidak pernah bisa mengubah pikiran mereka. Bagi mereka Yesus itu buruk dan harus disingkirkan.
Pada saat suara buruk lantang dikumandangkan, orang baik yang melihat kebaikan pun diam. Maka kejahatan pun merajalela. Rasanya sudah saatnya orang baik untuk berkumandang juga. Ketidakbenaran mesti ditunjukkan. Seperti kasus di Jogja beberapa hari lalu. Ketidakbenaran yang dikumandangkan menghadirkan perbaikan. Ketika kita diam, kita membiarkan kejahatan merajalela. Kehadiran kita bisa mengubah yang tidak benar menjadi benar. Saatnya orang baik bersuara.

Refleksi:
Apa peranku dalam menyuarakan kebenaran?

Doa:
Tuhan berilah kekuatan kepada kami untuk menyuarakan kebenaran di tengah ketidakbenaran yang dikumandangkan oleh orang-orang yang penuh kebencian. Semoga suara kebaikan sungguh bisa mengubah yang tidak benar menjadi benar. Amin

Saatnya Bersuara
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment