Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, April 28, 2019

Percikan Nas Minggu, 28 April 2019

HARI MINGGU PASKAH II,
Hari Minggu Kerahiman Ilahi
warna liturgi Putih

Bacaan-bacaan:
Kis. 5:12-16; Mzm. 118:2-4,22-24,25-27a; Why. 1:9-11a,12-13,17-19; Yoh. 20:19-31. BcO Kol. 3:1-17.

Bacaan Injil: 
19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" 20 Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. 21 Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." 22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. 23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada." 24 Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. 25 Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." 26 Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" 27 Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." 28 Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" 29 Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." 30 Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, 31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

Memetik Inspirasi:
Dalam banyak kesempatan saya bertemu dengan orang-orang yang selalu memanjatkan syukur atas kerahiman Tuhan. Mereka adalah para donatur (waktu, uang dan tenaga) dalam kehidupan menggereja. Bagi mereka bantuan yang diberikan pada Gereja selalu mendapatkan balasan yang jauh lebih besar dari Tuhan. Maka mereka pun ikhlas sungguh menyumbangkan miliknya.
Hari ini adalah minggu kedua paskah, hari kerahiman Ilahi. Kita diajak oleh Gereja untuk merenungkan dan membatinkan kasih Tuhan. Di Paroki kami hari kerahiman ini dirayakan di wilayah Temon, dekat bandara YIA. Kami juga ingin merasakan kasih Tuhan yang disampaikan melalui St. Faustina kepada umat manusia.
Kerahiman Tuhan juga tampak dalam kehadiran Tuhan yang telah bangkit kepada para murid. Kehadiran-Nya menguatkan kepercayaan para murid.
Maka marilah kita mensyukuri kerahiman Tuhan. Ada banyak rahmat Tuhan dalam hidup kita. Rahmat itu memang diberikan kepada kita, namun kita pun diundang untuk mau berbagi. Semakin kita murah hati, Tuhan pun akan semakin murah hati kepada kita. Salam kerahiman Tuhan.

Refleksi:
Apa efek kerahiman Tuhan bagi hidupmu?

Doa:
Pada hari ini kami hanya bisa memanjatkan syukur kepada-Mu. Engkau yang berkenan hadir pada para rasul, berkenan hadir pula dalam hidup kami. Engkau Maharahim. Semoga kami pun murah hati. Amin.

Maharahim
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment