Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, April 6, 2019

Santo Ireneus dari Sirmium

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 1944 Diterbitkan: 02 Mei 2017 Diperbaharui: 02 Mei 2017

  • Perayaan
    6 April 
    24 Maret (pada beberapa Kalender)
  • Lahir
    Hidup pada abad akhir ke-2
  • Kota asal
    Sirmium, Propinsi Romawi Pannonia (Sekarang Sremska Mitrovica di Provinsi Vojvodina, Serbia)
  • Wafat
    Martir | Dipenggal pada tahun 304 di Sirmium
  • Venerasi
    -
  • Beatifikasi
    -
  • Kanonisasi
    Pre-Congregation Sumber : Katakombe.Org

Santo Ireneus Sirmium masih sangat muda ketika terpilih menjadi Uskup kota Sirmium, sebuah kota di Propinsi Romawi Pannonia di Eropa Tenggara (Wilayah ini sekarang bernama Sremska Mitrovica di Provinsi Vojvodina, Serbia). Ia dikenal sebagai seorang Uskup kokoh imannya dan memiliki semangat kerasulan yang tinggi. Demi Kristus dan kerajaan Allah, ia rela meninggalkan sanak saudara dan orang tuanya.
Ketika Kaisar Diokletianus (Gaius Aurelius Valerius Diocletianus Augustus Kaisar Romawi 284-305 M) mulai menganiaya orang Kristen, Irenius ditangkap dan dihadapkan kepada Gubernur Pannonia. Ia dipaksa murtad dengan cara membawakan kurban persembahan kepada dewa-dewa Romawi. Bila ia tidak mau murtad, ia akan dianiaya dan dihukum mati. Uskup Ireneus yang saleh dengan tegas menolak perintah sang Gubernur. Katanya kepada Gubernur : “Sengsara ini akan kutanggung dengan gembira supaya aku dapat mengambil bagian dalam sengsara Tuhanku”.
Jawaban ini membuat ia disiksa dengan kejam. Ibu dan para saudaranya, kerabat dan sahabat-sahabatnya berupaya membujuk uskup muda ini untuk murtad demi menyelamatkan nyawanya. Namun Ireneus dengan tegas menolak untuk murtad dan tetap setia kepada Kristus.  Sang Gubernur kemudian menjatuhkan hukuman mati kepadanya.
Saat digiring ke tempat pelaksanaan hukuman mati, Ireneus sama sekali tidak merasa takut. Ia bahkan membuka sendiri pakaiannya, lalu mengangkat tangannya ke atas sambil memohon agar Yesus datang menjemput jiwanya.
Santo Ireneus Sirmium menerima mahkota kemartirannya dengan dipenggal pada tahun 304 M.
 Sumber : Katakombe.Org

0 comments:

Post a Comment