Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, April 17, 2019

Percikan Nas Kamis, 18 April 2019

HARI KAMIS DALAM PEKAN SUCI, Sore : KAMIS PUTIH
warna liturgi Ungu,
Sore : Putih

Bacaan-bacaan:
Yes. 61:1-3a,6a,8b-9; Mzm. 89:21-22,25,27; Why. 1:5-8; Luk. 4:16-21.,
Sore : Kel. 12:1-8,11-14; Mzm. 116:12-13,15-16bc,17-18; 1Kor. 11:23-26; Yoh. 13:1-15. BcO Yer. 20:7-18.

Bacaan Injil: 
1 Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. 2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. 3 Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. 4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, 5 kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. 6 Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?" 7 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak." 8 Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku." 9 Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" 10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua." 11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih." 12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? 13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. 14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; 15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.

Memetik Inspirasi:
Ada dua orang bekerja di suatu tempat yang sering didatangi banyak orang. Orang-orang pun sering meminta bantuan padanya untuk melakukan sesuatu. Yang satu menentukan biaya kalau dimintai tolong. Yang satu lagi tidak pernah menentukan. Ternyata yang tidak menentukan biaya itu malah mendapat lebih banyak dibanding dengan yang menentukan biaya. Kerelaan orang yang tak menentukan biaya menggerakkan orang memberi lebih baik.
Yesus sungguh mencintai para murid-Nya. Ia selalu memberikan yang terbaik kepada mereka. Kala mereka diserang , Ia membela. Kala mereka ingin mengerti sesuatu, Ia mengajar mereka secara khusus. Hari ini Ia pun menunjukkan cinta yang luar biasa. Ia membasuh kaki para murid. Tindakan Yesus ini membentuk sikap hidup para murid. Pada saatnya mereka memberikan yang terbaik bagi Yesus dalam totalitas hidup mereka.
Menjadi murid Kristus memang diharapkan untuk tidak hitung-hitungan. Bukan juga karena merasa berjasa lalu meminta imbalan. Telah bekerja keras lalu menuntut perhatian. Ketulusan, keikhlasan dan tidak hitung-hitungan akan menghadirkan rahmat yang melebihi perkiraan kita. Tuhan telah memberikan rahmat melebihi harapan kita. Maka rasanya kita pun jangan hitung-hitungan dan pelit kepada Tuhan. Kemurahan hati akan diterima mereka yang murah hati.

Refleksi:
Apa yang telah kauberikan kepada Tuhan?

Doa:
Tuhan Engkau sungguh bermurah hati pada kami. Banyak hal telah Kauberikan untuk menopang hidup kami. Semoga kami pun selalu bermurah hati. Terima kasih atas cinta-Mu yang sangat besar. Amin

Ora itungan
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment