Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, April 7, 2019

Santa Yulia Billiart

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 3408 Diterbitkan: 31 Agustus 2013 Diperbaharui: 31 Mei 2014

  • Perayaan
    08 April
  • Lahir
    12 Juli 1751
  • Kota asal
    Picardy, Perancis
  • Wafat
    8 April 1816 di Namur, Belgia - Oleh sebab alamiah
  • Venerasi
    6 Januari 1903
  • Beatifikasi
    13 Mei 1906 oleh Paus Pius X
  • Kanonisasi
    22 Juni 1969 oleh Paus Paulus VI Sumber : Katakombe.Org

Maria Rosa Yulia Billiart dilahirkan di Belgia pada tahun 1751. Pamannya, seorang guru desa, mengajarinya membaca dan menulis. Yulia terutama senang sekali belajar katekismus (pelajaran agama). Ketika usianya baru tujuh tahun, ia sudah menerangkan kebenaran iman kepada anak-anak kecil lainnya. Ketika orangtuanya jatuh miskin, Yulia bekerja keras untuk membantu menopang keluarganya. Ia bahkan ikut pergi menuai hasil panenan. Namun demikian, ia selalu menyisihkan waktu untuk berdoa, mengunjungi mereka yang sakit, dan mengajarkan katekese.

Ketika Yulia masih seorang wanita muda, ia menderita sakit parah yang menyebabkannya lumpuh total. St. Yulia tidak lagi dapat bekerja, tetapi ia mempersembahkan doa-doanya kepada Tuhan agar banyak orang dapat menemukan kebahagiaan sejati bersama-Nya. Yulia merasa jauh lebih akrab dengan Tuhan daripada sebelumnya. Ia tetap mengajarkan katekese dari pembaringannya.

Yulia seorang yang penuh dengan Roh Kudus. Banyak orang datang kepadanya untuk meminta nasehat sebab ia dapat membantu mereka mendekatkan diri kepada Yesus dan mengamalkan iman mereka dengan penuh cinta. Ia mendorong semua orang untuk menerima Komuni Kudus sesering mungkin. Kasih Yulia kepada Tuhan membangkitkan semangat banyak wanita muda. Mereka rela mengorbankan waktu serta kekayaan mereka untuk karya amal kasih. Dengan Yulia sebagai pemimpin, mereka membentuk Kongregasi Suster-suster dari Notre Dame de Namur.

Suatu ketika, seorang imam mengadakan misi di kota di mana Yulia tinggal. Ia meminta Yulia untuk melakukan novena bersamanya bagi suatu intensi yang dirahasiakan olehnya. Setelah lima hari, yaitu pada Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus, imam berkata: “Moeder, jika anda memiliki iman, majulah satu langkah demi menghormati Hati Yesus Yang Mahakudus.” Moeder Billiart, yang telah lumpuh selama duapuluh dua tahun, berdiri dan disembuhkan!

St. Yulia menghabiskan sisa hidupnya untuk mempersiapkan para gadis yang hendak menjadi biarawati. Ia mengurus kongregasinya. Ia banyak menderita oleh karena mereka yang tidak mengerti karyanya, namun St. Yulia senantiasa mengandalkan Tuhan. Kata-kata kesukaannya ialah: “Betapa baiknya Allah yang baik itu.” Tuhan meyakinkan Yulia bahwa suatu hari kelak, kongregasi religiusnya akan berkembang menjadi amat besar. Dan itulah yang terjadi. Meskipun St. Yulia telah wafat pada tanggal 8 April 1816, saat ini ada banyak suster dari kongregasi St. Yulia yang tersebar di seluruh dunia.
 Sumber : Katakombe.Org

0 comments:

Post a Comment