Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, April 8, 2019

Percikan Nas Selasa, 09 April 2019

Hari biasa Pekan V Prapaskah
warna liturgi Ungu

Bacaan-bacaan:
Bil. 21:4-9; Mzm. 102:2-3,16-18,19-21; Yoh. 8:21-30. BcO Ibr. 11:20-31.

Bacaan Injil:
21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu." 25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia." 27 Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. 28 Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. 29 Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." 30 Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.

Memetik Inspirasi:
Kalau kita melihat film-film petualangan kita sering diberi kisah alat bantu yang akan menghantar petualang sampai kepada tujuan. Petualang mesti menterjemahkan, mengikuti alat bantu tersebut. Kesetiaan pada alat bantu itu akan menghantar mereka sampai pada tujuan, walau harus melewati jalan yang tidak mudah.
Yesus hadir ke dunia ini atas kehendak Bapa. Ia menjalani perutusan ini selaras dengan kehendak Bapa. Apa yang Ia katakan pun adalah kata-kata Bapa yang mengutus-Nya. “Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku” (Yoh 8:28). Walau jalan yang harus dilalui berat, salib, Ia pun tidak menyimpang dari kehendak Bapa.
Salib adalah petunjuk hidup dan iman kita. Tuhan yang berkenan menjadi manusia dan berjuang dalam tata hidup manusia sangat pantas menjadi alat bantu kita dalam hidup ini. Hidup kita adalah perjuangan. Kita dituntut untuk berani berjuang dalam situasi apapun. Keberhasilan mencapai tujuan adalah dengan perjuangan, bukan duduk manis bermalas-malasan menanti datangnya berkat. Tanda Allah ada di sekitar kita. Mari kita tangkap dan ikuti.

Refleksi:
Bagaimana perjuanganku untuk mencapai cita-citaku?

Doa:
Tuhan Engkau sungguh mencintai kami. Salib berat rela Kaupikul demi keselamatan kami. Semoga kami pun mempunyai semangat juang dalam hidup kami demi mencapai tujuan hidup kami. Semoga kami tidak kendor kala rintangan menghadang. Amin

Berjuang seturut tanda Allah.
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment