Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, September 13, 2013

AKU ORA TAU NGASUK-ASUKKE WONG



Kemarin Jumat 13 September 2013 sekitar jam 10.00 Rama Bambang mendapatkan SMS dan kemudian terjadi tanya jawab demikian. Pertama kali datang SMS “Mo wah jenengku kok dinggo jeneng asu le njenengke nganggo bancakan barang lho mo sio2” (Rama, wah namaku kok dipakai nama anjing. Ketika memberi nama pakai selamatan segala ya. Itu jadi ejekan). Rama Bambang menjawab juga lewat SMS “Iki Yayuk ngendi ya?” (Ini Yayuk mana ya?). Rama Bambang sadar ini soal anjing Domus Pacis yang diberi nama “yayuk”. Maka dalam pikiran Rama Bambang yang SMS pasti salah satu perempuan bernama “Yayuk”. SMS datang lagi “Yayuk elek sing neng Maguwo di Panti Rapih Mudakir” (Aku Yayuk jelek dari Maguwo yang kerja di Panti Rapih dan dulu dipanggil Mudakir). Rama Bambang langsung mengirim “Oooo, mesthi ana info seka wong kor” (Oooo, pasti ana info dari orang kelompok kor). Malam sebelumnya Rama Bambang memimpin Misa di daerah Patuk area produksi bakpia. Di dalam misa itu salah satu kelompok kor dari RS Panti Rapih ikut tampil. Mbak Yayuk lewat SMS berkata “Lha iyo to aku dengar ini tadi” (Benar. Aku tadi mendengar). Rama Bambang menjelaskan dalam SMS “Neng nggonku asu-asu wedok cen dijenengi nganggo jenenge wong wedok” (Di rumahku anjing-anjing betina memang diberi panggilan dengan nama-nama orang perempuan). “Aku bar diasuk2ke je” (Aku baru saja dianjing-anjingkan) kata Mbak Yayuk.

Di kamar makan ketika santap siang hari itu ada home care (perawat datang memeriksa kondisi rama-rama Domus) dari RS Panti Rapih. Yang datang satu putri dan satu putra. Ketika para rama bergantian diperiksa tensi dan gula darahnya, Rama Bambang menceriterakan sambung SMS itu. “Yayuk sing pundi, rama” (Itu Yayuk yang mana, rama) tanya salah satu perawat. Rama Bambang menjawab “Kae, lho, Yayuk bagian gizi sing mungkin ya neng dapur” (Itu, lho, Yayuk bagian gizi yang barangkali juga di dapur). “Dhek Mbak Yayuk muni diasuk2ke, rama mangsuli napa” (Ketika Mbak Yayuk bilang dianjing-anjingkan, apa jawab rama?). Rama Bambang berkata “Aku SMS ‘Aku ora tau ngasuk2ke wong. Aku nggyayuk2ke asu ha ha ha’” (Aku SMS ‘Aku tidak pernah menganjing-anjingkan orang. Aku hanya menyayuk-yayukkan anjing’) yang disambut tawa berderai dari semua di kamar makan.


0 comments:

Post a Comment