Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, September 26, 2013

Sabda Hidup


Jumat, 27 September 2013
Peringatan Wajib St. Vinsensius a Paulo
Warna Liturgi Putih
Bacaan
Hag. 2:1-9; Mzm. 43:1,2,3,4; Luk. 9:18-22

Lukas 9:18-22
18 Pada suatu kali ketika Yesus berdoa seorang diri, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Ia bertanya kepada mereka: "Kata orang banyak, siapakah Aku ini?" 19 Jawab mereka: "Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit." 20 Yesus bertanya kepada mereka: "Menurut kamu, siapakah Aku ini?" Jawab Petrus: "Mesias dari Allah." 21 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras, supaya mereka jangan memberitahukan hal itu kepada siapapun. 22 Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."

Renungan
Yesus mencari tahu pandangan para murid pada diriNya. Ternyata ada banyak pandangan yang mereka himpun dari khalayak (Luk. 9:19). Yesus menghendaki pandangan mereka sendiri. Dan Petrus mewakili para murid menegaskan siapa Yesus baginya (Luk. 9:20).
Mungkin di antara kita ada yang pernah meminta pendapat orang tentang diri kita: menurut mereka siapa aku ini. Dari jawaban mereka kita akan menemukan sisi positif dan negatif kita. Mungkin senyum akan mengembang kala banyak penilaian positif, dan mungkin akan cemberut ketika yang negatif tersampaikan. Ada kecenderungan kita resistent terhadap pandangan negatif. Tidak sedikit yang marah-marah dan menjadi murung karena penilaian tersebut.
Yesus dijuluki Petrus sebagai "Mesias dari Allah" (Luk. 9:20). Dalam kacamata Petrus itu suatu penilaian yang sangat positif. Mesias adalah pribadi unggul yang diharapkan kehadirannya untuk membebaskan bangsa Israel dari penjajah. Ia yang akan memimpin pembebasan itu. Yesus tidak dikuasai oleh pandangan tersebut. Ia menunjukkan mesianitasnya sebagai mesias yang menderita, dibunuh dan bangkit. Ia malah menunjukan sisi negatif (bc. memprihatinkan) dari sang terpilih.
Dalam yang gelap ada terang, dan dalam terang ada sisi gelap. Apapun penilaian positif menyisakan ruang untuk berwaspada dari buaian. Penilaian negatif menggerakkan ruang transformasi hidup. Maka apa pun penilaiannya, jalan dan panggilan Tuhan adalah pelita yang menuntun perjalanan hidup manusia.

Kontemplasi
Bayangkan dirimu lagi meminta orang menilai dirimu. Ikutilah perasaan-perasaan yang mengikuti kala penilaian tersebut disampaikan.

Refleksi
Hal-hal apa yang selalu menggerakkanmu untuk mendekati Yesus? Mengapa?

Doa
Tuhan aku akan berbuat sesuatu menuju kesempurnaan hidupku.  Amin.

Perutusan
Aku akan terbuka pada penilaian orang sekaligus selalu mentransformasi hal-hal yang masih kurang agar semakin baik.

-bacalah Kitab Suci setiap hari-

0 comments:

Post a Comment