Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, September 24, 2013

LAWUH ...... GOBLOG!


Ini tentang Rama Antonius Tri Wahyono, Pr. Beliau adalah salah satu warga Komunitas Rama Domus Pacis. Sebelum berada di Domus hingga kini, Rama Tri sudah pernah menjadi penghuni rumah ini untuk pemulihan kesehatan sesudah opname di RS Panti Rapih karena stroke. Bahkan untuk yang kedua kali hingga kini sejak Agustus 2012, Rama Tri juga mengalami stroke yang kedua. Stroke kedua ini membuat beliau tidak dapat menggunakan kedua tangannya untuk melakukan hobinya melukis dan memahat patung. Kemampuannya berbicara pun juga berkurang termasuk daya ingatnya. Kondisi beliau menjadi lebih lemah karena diabet pun ikut menjangkitinya. Semua ini membuat Rama Tri dibebaskan dari tugas-tugas resmi dari Keuskupan. Untuk beberapa bulan beliau memang mengalami kegundahan hati karena semangat kerjanya masih besar dan keinginannya bermotor pun masih membara. Tetapi lama kelamaan Rama Tri tampak menjadi tenang, ikhlas dan kerasan berada di Domus bersama para rama lain. Beliau pun termasuk yang rajin makan bersama. Kini Rama Tri menjadi gemuk, tampak gagah bila berjalan, dan ceria penuh kegembiraan bila berbicara walau terbata-bata.

Karena kebersamaan Rama Tri dengan para rama lain terutama di kamar makan, maka ada hal khusus yang kini menjadi kekhasannya yang membuat geli tertawa suka bagi rama-rama lain. Kondisi penyakitnya ternyata membuat beliau banyak mengalami lupa dan amat lambat untuk menyebut barang-barang dan atau peristiwa tertentu. Dulu ketika makan Rama Tri biasa mengatakan “Anu .... anu .... anu” sambil jari telunjuk menunjuk-nunjuk sesuatu. Rama Yadi yang duduk di sebelah kirinya biasa melayani. Rama Yadi berkata “Gedang?” (Pisang?) dan Rama Tri menjawab “Dudu” (Bukan). “Apel?” “Dudu”. “Tisu?”. “Yaaaaa” Rama Tri menjawab gembira ketika yang dimaksud menjadi jelas. Suatu ketika Rama Tri berkata sambil telapak tangannya menadah “Lawuh ..... lawuh ..... lawuh” (Lauk ..... lauk .... lauk). Rama Yadi menyodorkan tempe yang dijawab dengan kata “Dudu” dan terus beberapa kali menyebut lauk-lauk yang tersedia baik di piring maupun tempat wadah lain. Jawaban Rama Tri selalu “Dudu”. Ketika jari Rama Tri menunjuk bergantian ke arah tertentu dan ke arah TV, Rama Yadi berkata “Iki, pa?” (Inikah) sambil mengambil remote TV, dan Rama Tri berseru “Yaaaa” dengan leganya. “Oooooo, kanyata nonton TV sambil mangan ki ya dadi lawuh” (Ooooo, ternyata menonton TV sambil makan itu juga menjadi lauk) kata hati Rama Bambang.

Menonton TV untuk Rama Tri menjadi salah satu hal yang amat menyenangkan di samping merokok Dji Sam Soe dan mendengarkan radio. Beliau biasa menonton TV sampai larut malam bahkan dini hari. Dalam hal menonton TV ada hal-hal menarik. Tidak jarang muncul komentar sama dengan kata “Goblog!” (Bodoh!) yang diucapkan oleh Rama Tri dengan nada jengkel. Rama Bambang, yang posisi duduknya di meja makan membelakangi TV, kerap berpaling melihat tayangannya. Ternyata kata “Goblog!” tidak hanya diarahkan pada sosok-sosok orang yang muncul di TV. Pada tayangan lain bahkan termasuk iklan pun kata “Goblog!” juga kerap muncul dari Rama Tri. Suatu ketika Rama Bambang bertanya “KuwiGoblog!’ ora?” (Itu bodoh tidak?) dan dijawab oleh Rama Tri “Ora” (Tidak). “Oooo, nek kowe seneng ora ‘Goblog’?” (Oooo, kalau kamu seneng itu artinya tidak bodoh?) tanya Rama Bambang. Rama Tri menjawab sambil tertawa menyetujui “Iya, bener” (Ya benar). Bagaimanapun Rama Tri adalah seorang seniman. Ungkapan-ungkapannya sering membingungkan. Tapi enak juga. Dan justru model Rama Tri, yang diperkaya oleh kelemahannya berbicara akibat sakitnya, menjadi salah satu penghibur hidup bersama.

0 comments:

Post a Comment