Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, September 21, 2013

MENGATUR KOMPAS (Sajian 5)


Kolom "Pastoral Ketuaan" untuk beberapa hari ini akan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup batin. Tulisan ini ditulis oleh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa. 

Bacaan Spiritual

Nilai besar dari bacaan spiritual adalah bahwa hal itu membantu memberi makna kepada kehidupan kita. Tanpa makna hidup manusia dengan cepat mengalami degenerasi. Pribadi manusia tidak hanya ingin hidup tetapi juga ingin tahu hidup itu untuk apa. Viktor Frankl, ahli penyakit jiwa yang menulis tentang pengalamannya di dalam kamp konsentrasi Jerman pada Perang Dunia II menunjukkan secara meyakinkan bahwa tanpa makna dalam kehidupan kita tidak dapat bertahan hidup lama. Mungkin kita bisa hidup melewati banyak susah payah kalau kita percaya bahwa masih ada seseorang atau sesuatu yang pantas dituju. Makanan, minuman, tempat berteduh, istirahat, persahabatan, dan banyak hal lagi merupakan hal esensial bagi kehidupan. Namun juga makna!

Sungguh menakjubkan betapa banyak kehidupan kita dihidupi tanpa refleksi atas maknanya. Bukanlah mengejutkan bahwa demikian banyak orang sibuk tetapi bosan! Mereka berbuat banyak hal dan selalu tergesa-gesa menyelesaikannya, namun di balik aktivitas yang centang perentang mereka seringkali bertanya-tanya apakah sesuatu betul-betul terjadi. Suatu kehidupan yang tidak direfleksikan pada akhirnya kehilangan maknanya dan membosankan.

Bacaan spiritual adalah suatu pelatihan guna membuat kita selalu merefleksikan kehidupan kita sambil kita menjalaninya. Ketika seorang anak dilahirkan, sahabat-sahabat menikah, orangtua meninggal, orang-orang memberontak, atau suatu negara mengalami kelaparan, tidak cukup hanya mengetahui tentang hal ini dan merayakan, berduka, atau menanggapinya sebaik mungkin. Kita harus selalu bertanya kepada diri sendiri: "Apa maksud semuanya itu? Apa yang Allah ingin katakan kepada kita? Bagaimana kita terpanggil untuk hidup di tengah-tengah semuanya ini?" Tanpa pertanyaan-pertanyaan seperti itu kehidupan kita menjadi mati rasa dan datar. Tetapi apakah ada jawaban-jawabannya? Ada, tetapi kita tak akan pernah menemukannya kecuali kita mau menghidupi pertanyaan-pertanyaan itu lebih dahulu dan percaya bahwa, seperti dikatakan Rilke, kita akan bertumbuh ke dalam jawabannya bahkan tanpa setahu kita. Kalau kita memegang Kitab Suci dan buku-buku spiritual di satu tangan dan surat kabar di tangan yang lain, kita akan selalu menemukan pertanyaan-pertanyaan baru, tetapi kita akan juga menemukan jalan guna menghidupinya dengan setia, percaya bahwa secara bertahap jawabannya akan diungkapkan bagi kita.

dari Here and Now

0 comments:

Post a Comment