Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, September 27, 2013

MENGUSIR KEGELAPAN (Sajian 3)


Kolom "Pastoral Ketuaan" untuk beberapa hari ini akan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup batin. Tulisan ini ditulis oleh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa. 

Awan-awan Kekuasaan

Pertanyaannya: "Sampai berapa jauh kita adalah tuan di bawah atap rumah kita sendiri?" Pertama-tama, dalam Gereja Katolik kita cepat-cepat mendelegasikan tanggungjawab tetapi sangat lamban mendelegasikan kewenangan. Banyak kotbah, kuliah dan perbincangan ditujukan untuk meyakinkan tanggungjawab luar biasa imam di dalam dunia modern. Namun kewenangan yang melekat dalam tanggungjawab itu tidak selalu merupakan satu paket. Seorang imam mempunyai tanggungjawab untuk membuat atmosfir nyaman di paroki, namun ia tidak selalu dapat mengubah peraturan-peraturan yang bertanggungjawab bagi suatu liturgi yang bermakna, tetapi dia tidak dapat melakukan banyak eksperimen; bertanggungjawab akan pengajaran yang baik, namun ia harus mengikuti urutan hal-hal yang sudah digariskan, dan terutama bertanggungjawab akan nasihat yang baik, namun ia tidak merasa bebas untuk memberikan pendapat pribadinya karena ia harus mewakili kewenangan seseorang yang lain ketimbang kewenangannya sendiri. Realitasnya, ini berarti bahwa dalam tatanan institusionalisasi total setiap lingkaran kehidupan dikontrol dari satu titik sentral. Ada keuntungan-keuntungan tersendiri dalam hal ini. Bagaimanapun, jendral suatu angkatan darat tidak dapat memenangkan perang kalau ia hanya memiliki komando yang tidak penuh atas pasukannya atau jika komando itu hanya berlaku dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore. Akan tetapi pertanyaannya untuk seorang imam apakah ia betul-betul sedang dalam keadaan perang.

Namun ada suatu problim yang mungkin lebih rumit, yaitu problim pemerintahan bayangan. Mereka yang mempunyai kewenangan tak selalu tahu seberapa banyak kewenangan yang mereka punyai. Seringkali mereka menderita karena kurangnya kejelasan.  Superior sebuah rumah tidak tahu seberapa jauh dia dapat bertindak karena seorang uskup mengawasinya dari suatu tempat: sang uskup tidak tahu seberapa jauh dia dapat bertindak karena delegatus apostolik mengawasi di belakangnya, dan delegatus apostolik tidak tahu persis apakah yang dipikirkan oleh Roma. Problimnya bukanlah bahwa seseorang mempunyai kewenangan lebih dari yang lain, namun tidak adanya kejelasan dan semakin jauh seorang berada dari problimnya, semakin tebal awan menutupinya. Mungkin banyak ketakutan dan kecemasan mengenai kewenangan tidak terlalu terkait dengan kekuasaan tetapi dengan kekaburan kekuasaan, yang menyebabkan orang-orang yang bertanggungjawab selalu tergantung seperti bayang-bayang di udara. Tak seorangpun tahu siapa mengatakan apa dan semakin jauh dari rumah, orang menjadi semakin kabur dan anonim. Inilah yang kumaksud dengan pemerintahan bayangan, yang membuat acuan menetap kepada keabadian, di mana semua garis melebur bersama-sama dalam suatu misteri setengah suci yang tak dapat disentuh.

dari Intimacy

0 comments:

Post a Comment