Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, April 25, 2017

Piknik Domus: Berangkat dan Kembali dengan Hujan Lebat


Beberapa hari sebelum hari Jumat tanggal 21 April 2017, tepatnya pada Jumat 14 April 2017, Rm. Bambang menelpon Pastoran Pringwulung dan yang mengangkat adalah Mbak Iwuk, karyawan Pastoran. "Mbak, nyuwun tulung dipun kabaraken kanca-kanca karyawan Pastoran. Benjang acara dhateng Kerep mboten estu kalih keluarga. Namung karyawan thok. Nyuwun pangapunten, kursi bis mboten nyekapi" (Mbak, minta tolong untuk diinformasikan ke teman-teman karyawan Pastoran. Besok dalam acara ke Kerep tidak jadi bersama keluarga. Khusus hanya untuk karyawan. Maaf, jumlah kursi bus tidak mencukupi) kata Rm. Bambang yang diiyakan oleh Mbak Iwuk.

Para rama Domus Pacis dalam pertemuan 27 Maret 2017 telah menyepakati untuk pergi bersama serumah bersama para karyawan Domus. Para karyawan boleh mengajak anggota keluarga. Rm. Bambang, sesudah pertemuan, langsung memberi informasi kepada para karyawan. Beberapa hari kemudian Rm. Hadianto, Minister Domus Pacis yang juga menjadi Pastor Paroki Pringwulung, berkata kepada Rm. Bambang "Karyawan Pastoran ben sisan melu, ya" (Sekaliyan dengan para karyawan Pastoran, ya). Di dalam penangkapan Rm. Bambang yang akan ikut hanya para karyawan Pastoran. Tetapi pada Jumat 14 April Rm. Bambang mendengar dari Mbak Tari, karyawan Domus, bahwa keluarga para karyawan Pastoran juga disertakan. Itulah yang membuat Rm. Bambang langsung menelpon Pastoran yang diterima oleh Mbak Iwuk. Di hari berikutnya, ketika berjumpa dengan Rm. Hadi, Rm. Bambang juga menyampaikan hal yang sama.

Hari Jumat 21 April 2017. Pagi itu hujan turun dengan lebatnya. Menjelang jam 07.00 Bu Rini, yang bertanggung jawab mencari bus, datang dengan motor dan pakaian basah. Pada jam 07.00 bus sudah siap. Kapasitas kursi ada 27 buah. Pak Lardi, seorang pengusaha penyewaan bus yang busnya dipinjamkan gratis untuk Domus Pacis pada hari itu, ikut menyertai. "Wah, langsung nyopiri piyambak, nggih?" (Wah, lasung disopiri sendiri, ya?) kata Rm. Bambang yang dijawab oleh Pak Lardi "Mboten, rama. Mbekta sopir" (Tidak, rama. Saya bawa sopir). Rm. Bambang masih meneruskan "Nek ngeten ngeneki" (Kalau begitu jadi kernet?) yang dijawab dengan tertawa "Inggih, rama" (Benar, rama). Dan Pak Lardipun ikut susah payah membantu para karyawan Domus menaikkan Rm. Tri Wahyono, Rm. Harto Widodo, Rm. Tri Hartono, Rm. Gito, Rm. Bambang, dan Rm. Yadi ke dalam bus. Mereka menaikkan para rama ke dalam bus dengan susah payah. Ada yang membopong, ada yang menyangga, ada yang memayungi, dan ada yang menyambut dari dalam bus. Karena 6 buah kursi roda sulit untuk dimuat dalam bus, Rm. Jaka membawa mobil Domus, granmax, bersama Mas Heru untuk membawa kursi-kursi roda para rama. Diiringi hujan yang tetap lebat, 8 orang rama Domus, 2 orang rama Pastoran Pringwulung, 7 orang karyawan Domus dan 2 orang anak, 4 orang karyawan Pastoran Pringwulung, dan 2 orang relawan (Bu Rini dan Bu Riwi) ada di dalam bus menuju Gua Maria Kerep Ambarawa. Di dalam bus Bu Rini membagikan snak jajan pasar. Dalam perjalanan ternyata hujan mulai tidak ada dari Salam hingga Ambarawa.

Barangkali karena membawa rama-rama yang difabel, bus dapat masuk halaman dalam Gua Maria Kerep Ambarawa. Sebenarnya acara piknik bersama, istilah yang dipakai, ini amat sederhana. Di depan altar Rm. Hadi memimpin doa sekitar 7 menit. Sesudah itu diteruskan kesempatan pribadi untuk berdoa sendiri-sediri selama 30 menit. Sesudah doa ada kesempatan di kamar kecil. Acara selanjutnya adalah mengunjungi panti wreda milik Yayasan Sosial Soegijapranata, yang bernama Panti Wreda Maria Sudarsih yang berada berdampingan dengan area parkir. Di situ ada 14 orang ibu-ibu lansia dan tentu saja para karyawan. Pertemuan ini memang diisi dengan saling perkenalan dan omong-omong humor.

Ketika perjalanan pulang, rombongan ini mampir Rumah Makan Soto Sedeep di Jambu, beberapa kilo meter dari Ambarawa. Karena untuk turun dan naik menjadi hal yang sungguh berat, maka beberapa rama dilayani didalam bus oleh beberapa karyawan Domus termasuk 2 orang pramurukti. Sehingga beberapa rama dan karyawan menikmati santap siang di dalam bus. "Wah, nek wis wareg acara selanjutnya ngantuk lan tidur" (Wah, kalau sudah kenyang acara selanjutnya adalah mengantuk dan kemudian tidur) kata salah satu peserta. Tetapi yang terjadi ternyata lain. Sekalipun ada yang tidur, suasana perjalanan tetap diwarnai canda ria penuh ceritera ini itu. Rm. Hadipun terus-menerus bernyanyi mengikuti tayangan video dalam TV bus. Satu hal yang terjadi adalah ketika masuk Yogyakarta hujan lebat juga menyambut. Hujan juga ikut mengiring acara menurunkan rama-rama dari dalam bus yang sudah ditunggu 6 buah kursi roda yang berjajar-jajar.

0 comments:

Post a Comment