Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, April 9, 2017

Segar Karena Tak Memimpin


Minggu itu adalah Minggu Palma pada tanggal 9 April 2017. Dari 8 orang rama Domus Pacis yang jelas memimpin misa adalah Rm. Agoeng yang membantu Paroki Jumapolo, Kevikepan Surakarta. Kemudian selama Tri Hari Suci beliau akan berada di Paroki Karanganyar dari Kevikepan yang sama. Sementara itu Rm. Yadi baru kunjungan ke sanak keluarganya di Jawa Timur. Beliau bilang di Surabaya, Pasuruhan, dan Malang. Kabarnya Rm. Jaka sudah ikut misa di Paroki Pringwulung pada Sabtu sore 8 April 2017.


Pada Minggu itu Rm. Bambang sudah berada di halaman parkir Gereja Paroki Pringwulung untuk mengikuti pemberkatan daun-daun palma dan prosesi menuju gedung gereja. Dengan kursi roda Rm. Bambang menjadi salah satu umat yang dipimpin oleh Rm. Constantinus Hadianto, Pr. Ketika menuju gedung gereja Mas Handoko menjadi pendorong kursi rodanya. Mas Handoko menempatkan Rm. Bambang di deretan kursi bagian barat terdepan yang langsung menhadap altar. Ternyata 4 orang rama Domus lain sudah berjajar duduk dengan kursi rodanya di tempat terdepan bangku-bangku sayap barat yang menghadap ke timur. Mereka adalah Rm.Tri Wahyono, Rm. Gito, Rm. Harto, dan Rm. Tri Hartono. Di belakangnya ada Mbak Tari dan kedua anaknya serta beberapa pemuda yang biasa membantu mendorong kursi roda rama-rama itu. Ketika pembacaan kisah sengsara oleh 4 kaum muda (2 pemuda dan 2 pemudi) selesai dan sampai pada bagian persembahan, Rm. Bambang bertanya pada umat di belakangnya "Kamu bawa HP?" salah satu berkata "Bawa". Rm. Bambang minta tolong agar nanti diambilkan gambar 4 rama tersebut. Pada saat makan, sesudah pulang misa, Rm. Harto berkata kepada Rm. Bambang "Wau pas Injil njenengan sare" (Tadi pas pembacaan Injil Anda tertidur). Rm. Bambang menjawab "Rasanya enak banget mboten mimpin niku. Isa seger mboten kesel" (Rasanya enak sekali karena tidak memimpin. Dapat merasa segar dan tidak kecapekan).

0 comments:

Post a Comment