Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, April 10, 2017

Sabda Hidup



Selasa, 11 April 2017
HARI SELASA DALAM PEKAN SUCI
warna liturgi Ungu 
Bacaan
Yes. 49:1-6; Mzm. 71:1-2,3-4a,5-6ab,15,17; Yoh. 13:21-33,36-38. BcO Yer 11:18-12:13

Yohanes 13:21-33,36-38:
21Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."22Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya.23Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.24Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: "Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!"25Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?"26Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.27Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."28Tetapi tidak ada seorangpun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti, apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas.29Karena Yudas memegang kas ada yang menyangka, bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin.30Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.31Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.32Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera.33Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu.36Simon Petrus berkata kepada Yesus: "Tuhan, ke manakah Engkau pergi?" Jawab Yesus: "Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku."37Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!"38Jawab Yesus: "Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."

Renungan:
Akhir-akhir ini televisi gencar memberitakan mega korupsi E-KTP. Banyak nama disebut dalam dakwaan. Banyak pula nama yang menolak terlibat. Namun ada pula yang mengakui menerima uang. Kita pun disuguhi tanda tanya siapa yang bener melakukan tindakan korupsi dan siapa yang bersih dari korupsi. Yang jelas kita sebagai rakyat dirugikan oleh kerakusan para koruptor tersebut. Yang tidak kita ketahui dengan pasti siapa pelakunya.
Yesus mengatakan bahwa salah satu dari murid-Nya akan bertindak sebagai pengkhianat. Ia akan menjual dan menyerahkan Yesus kepada para musuh-Nya. Kata-kata Yesus ini membuat para murid bertanya-tanya siapa yang dimaksud. Yesus hanya memberi tanda. Pada saatnya orang tersebut akan terlihat.
Ada banyak hal tersembunyi dalam kehidupan kita yang memancing banyak pertanyaan. Sering tidak mudah bagi kita untuk menemukan jawabannya. Hanya pada saat tertentu ketika telah terjadi kita baru tahu jawabannya. Kiranya kita mesti bersabar untuk kehadiran jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kita. Tuhan akan memberikan jawaban pada waktu yang tepat.

Kontemplasi:
Bayangkan suasana para murid ketika Yesus mengatakan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.”

Refleksi:
Bagaimana menyikapi pertanyaan-pertanyaan yang tak kunjung terjawab?

Doa:
Tuhan aku percaya Engkau selalu berkenan memberikan jawaban atas pertanyaanku. Semoga aku makin dekat dan erat dalam kepercayaan pada rencana-Mu. Amin.

Perutusan:
Aku akan bersandar pada rencana Tuhan atas hidupku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment