Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, April 3, 2017

Sabda Hidup



Selasa, 4 April 2017
Hari biasa Pekan V Prapaskah
warna liturgi Ungu 
Bacaan:
Bil. 21:4-9; Mzm. 102:2-3,16-18,19-21; Yoh. 8:21-30 BcO Ibr 11:20-31

Yohanes 8:21-30:
21Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 22Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 23Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 24Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu." 25Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 26Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia." 27Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. 28Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. 29Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." 30Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.

Renungan:
Suatu kali kami shooting film anak-anak. Banyak anak menjadi bintang dalam film tersebut. Namun beberapa di antara mereka harus ada orang yang menunggui dari keluarganya. Kehadiran ibu, ayah atau neneknya menambah keyakinan sang anak. Mereka merasa ayem dan berani tampil lebih optimal.
Yesus meyakini kehadiran Bapa pada diri-Nya. Kehadiran Bapa meneguhkan keyakinan Yesus dalam berkarya. Ia tak gentar dengan segala sesuatu yang mungkin akan menghalangi bahkan menjegal-Nya. Ia tetap melangkah menghadirkan kehendak Bapa.
Ada banyak hal yang mungkin membuat kita malas melangkahkan kaki kita lagi. Kekecewaan, rasa dijahatin, rasa tidak mempunyai teman sering menjadi alasan kita untuk tidak melanjutkan langkah kita. Namun ingatlah bahwa kita mempunyai Bapa yang selalu setia dan tidak mengecewakan. Kepercayaan akan kehadiran-Nya akan menegapkan langkah kita mengarungi jalan yang mungkin mengecewakan. Kita tetap akan gembira karena Allah menyertai.

Kontemplasi:
Bayangkan kesetiaan Allah yang menegakkan langkahmu yang tersendat oleh kekecewaan.

Refleksi:
Bagaimana menyadari kasih penyertaan Allah kala kita lagi kecewa?

Doa:
Tuhan banyak hal yang seringkali membuatku jatuh kecewa dan ingin meninggalkan apa yang telah kuperjuangkan. Bantulah aku untuk selalu mengingat kehadiran-Mu sehingga aku tidak mudah meninggalkan apa yang telah Kauanugerahkan. Amin.

Perutusan:
Aku sadar penyertaan Tuhan untuk mengubah kekecewaan menjadi harapan dan semangat. -nasp-

0 comments:

Post a Comment