Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, April 19, 2017

Sabda Hidup



Kamis, 20 April 2017
HARI KAMIS DALAM OKTAF PASKAH
warna liturgi Putih 
Bacaan
Kis. 3:11-26; Mzm. 8:2a,5,6-7,8-9; Luk. 24:35-48. BcO 1Ptr 3:1-17

Lukas 24:35-48:
35Lalu kedua orang itupunmenceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. 36Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!" 37Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. 38Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? 39Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." 40Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. 41Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?" 42Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. 43Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. 44Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." 45Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. 46Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, 47dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. 48Kamu adalah saksi dari semuanya ini.

Renungan:
Untuk memastikan identitas seseorang biasanya orang memakai tanda-tanda yang melekat pada orang tersebut. Salah satu tanda yang diingat teman-teman saya di SD dan SMP adalah tahi lalat di dagu kiri. Tapi sekarang jarang keliatan karena tertutup jenggot hehehe. Ada pula orang yang dikenali dari bentuk giginya. Masih banyak cara lain untuk mengenali temannya.
Yesus telah bangkit. Kala disalib tangan dan kakinya berlobang. Maka kala Ia hadir di hadapan para murid Ia menunjukkan lobang-lobang tersebut sebagai penanda diri-Nya. Murid-murid pun percaya. Untuk menambah keyakinan mereka Ia pun meminta makanan dan memakan di depan mereka.
Kita pun juga bisa mengenali hidup beriman kita. Ada banyak tanda yang menghantar kita berjumpa dengan Yesus. Namun seringkali tanda itu tertutup kala kita lagi marah atau kecewa atau sedih. Maka cobalah untuk selalu membuka diri agar dapat melihat tanda-tanda dari Tuhan. Dengan begitu kita tidak akan gampang lari walau ada kecewa di hati.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu sejenak. Temukan tanda-tanda yang membuatmu bertahan walau ada kecewa di hatimu.

Refleksi:
Apa yang membuatmu bertahan dalam iman akan Tuhan?

Doa:
Tuhan kuatkanlah keyakinanku kepadamu. Semoga aku tetap percaya kepada-Mu walau ada kekecewaan, kesedihan yang melingkupiku. Amin.

Perutusan:
Aku akan menemukan tanda yang meneguhkan keyakinanku pada Tuhan. -nasp-

0 comments:

Post a Comment