Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, April 12, 2017

Sabda Hidup


Kamis, 13 April 2017
KAMIS PUTIH
warna liturgi Pagi:Ungu,Sore:Putih
Bacaan:
Pagi : Yes. 61:1-3a,6a,8b-9; Mzm. 89:21-22,25,27; Why. 1:5-8; Luk. 4:16-21. BcO Yer. 20:7-18. 
Sore : Kel. 12:1-8,11-14; Mzm. 116:12-13,15-16bc,17-18; 1Kor. 11:23-26; Yoh. 13:1-15

Yohanes 13:1-15:
1Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.2Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.3Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.4Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,5kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.6Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?"7Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak."8Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku."9Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!"10Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."11Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."12Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?13Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.14Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu;15sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.

Renungan:
Kaki adalah penopang tubuh manusia kala berpijak, berdiri, berjalan dan berlari. Kaki mempertemukan diri manusia dengan bumi pijakannya. Kala seseorang lelah ia pun merendam kakinya di air hangat dicampur garam. Kaki pula bagian tubuh pertama kala seseorang dipijat.
Ada banyak tugas yang ditanggung oleh kaki dalam hidup manusia. Yesus pun memilih kaki sebagai bagian tubuh para murid yang hendak dibasuh. Kiranya ini bisa menjadi tanda bahwa Yesus mengambil titik terendah penopang hidup dan pergerakan manusia. Ia melayani sampai pada titik dasar perjumpaan manusia dengan bumi. Ia juga membersihkan penyangga pergerakan manusia.
Kamis Putih ini menjadi kesempatan bagi kita untuk semakin meyakini kasih Tuhan. Tuhan mengasihi kita dari titik dasar hidup kita. Ia pun menjagai kita dengan membersihkan penopang gerakan hidup kita. Maka mari kita syukuri kasih Tuhan bagi hidup kita. Kita lakukan kehidupan dan pergerakannya dengan kaki bersih.

Kontemplasi:
Bayangkan kisah dalam Injil Yoh 13:1-15.

Refleksi:
Bagaimana bergerak dengan bersih?

Doa:
Tuhan terima kasih atas kasih-Mu. Semoga aku mampu menjaga kebersihan hidup anugerah-Mu. Amin.

Perutusan:
Aku akan selalu menjaga kasih Tuhan dengan hidup bersih. -nasp-

0 comments:

Post a Comment