Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, April 4, 2017

Sabda Hidup



Rabu, 5 April 2017
Hari biasa Pekan V Prapaskah
warna liturgi Ungu 
Bacaan:
Dan. 3:14-20,24-25,28; MT Dan. 3:52,53,54,55,56; Yoh. 8:31-42. BcO Ibr 11:31-42

Yohanes 8:31-42:
31Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku32dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."33Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?"34Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.35Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah.36Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka."37"Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.38Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu."39Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.40Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham.41Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah."42Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.

Renungan:
Lahir di keluarga orang penting, terpandang dan sejahtera dilihat sebagai keberuntungan tersendiri. Orang-orang pun sering terkagum dengan keadaan seperti itu. Tidak jarang ada yang meratapi keberadaannya karena tidak seperti mereka. Banyak yang lahir dalam keberadaan seperti itu bisa hidup dengan baik dan bahkan mengembangkan warisan tersebut. Tidak sedikit pula yang gagal dan bahkan menjadi sengsara.
Orang-orang Yahudi bangga menjadi keturunan Abraham. Namun ternyata kebanggaan tersebut tidak diikuti dengan cara hidup menurut hidup Abraham. Mereka malah berkehendak membunuh Yesus. “Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham” (Yoh 8:39-40).
Kiranya keselamatan tidak ditentukan oleh faktor keturunan. Perilaku hidup kitalah salah satu penentu keselamatan kita. Perilaku baik, tekun dan tak pernah menyerah didukung rahmat Allah akan menghantar kita pada keselamatan.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Hadirkan rangkaian hidupmu. Telitilah apakah selaras dengan jalan Tuhan.

Refleksi:
Tulislah perjalanan hidupmu dibandingkan dengan kehendak Tuhan.

Doa:
Tuhan semoga aku selalu hidup sesuai dengan jalan-Mu. Amin

Perutusan:
Aku akan memasang alur jalan hidupku selaras dengan alur kehendak Tuhan. -nasp-

0 comments:

Post a Comment