Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, November 15, 2018

Percikan Nas Jumat, 16 November 2018

Margarita dr Skotlandia dan Gertrudis
warna liturgi Hijau

Bacaan-bacaan:
2Yoh. 4-9; Mzm. 119:1,2,10,11,17,18; Luk. 17:26-37. BcO 1Mak. 2:1,15-28,42-50,65-70.

Nas Injil:
26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: 27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. 28 Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. 29 Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. 30 Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya. 31 Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali. 32 Ingatlah akan isteri Lot! 33 Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. 34 Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. 35 Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan." 36 (Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.) 37 Kata mereka kepada Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."

Percikan Nas:
Mengingat berbagai gempa terakhir di Bali, Palu dan Lombok saya teringat pengalaman gempa Jogja-Klaten beberapa tahun yang lalu. Gemuruh getaran dan goyangan tanah terasa begitu kuat dan mencekam. Bisa terbayang betapa ngerinya pergeseran tanah di Petobo-Palu. Jeritan dan porak poranda mereka yang terjebak atau pun berusaha menyelamatkan diri memiriskan hati kita yang melihat.
Yesus memberikan gambaran bagaimana suasana yang akan terjadi pada hari Anak Manusia. Suasana jaman nabi Nuh dan Lot menjadi ilustrasi yang diberikan. Orang yang satu dan yang lain akan dipisahkan. Mereka hanya bisa berserah pada pilihan Allah. Siapa yang diambil dan dilepaskan ada di tangan Allah.
Kita tidak tahu kapan hari tersebut akan datang. Namun kita bisa belajar pada Nuh dan Lot. Mereka yang mendengarkan dan melaksanakan kehendak Tuhan ada dalam lindungan dan keselamatan-Nya. Maka rasa saya hidup kita sungguh memerlukan kepekaan menangkap suara dan kehendak Tuhan supaya kita pun tidak ketinggalan dalam menanggapi panggilan-Nya.

Doa:
Tuhan bantulah kami untuk mengenali suara-Mu. Bukalah hati kami agar peka menangkap tanda-tanda-Mu. Terangi budi kami agar jernih mengerti kehendak-Mu. Kuatkan langkah kami untuk melaksanakan perutusan-Mu. Amin

Menangkap suara Tuhan

November bulan untuk mendoakan mereka yang telah meninggal.
(goeng).

0 comments:

Post a Comment