Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, November 20, 2018

Percikan Nas Rabu, 21 November 2018

Peringatan Wajib
anta Perawan Maria Dipersembahkan kepada Allah
warna liturgi Putih

Bacaan-bacaan:
Why. 4:1-11; Mzm. 150:1-2,3-4,5-6; Luk. 19:11-28. BcO Dan. 2:1,25-47

Nas Injil:
11 Untuk mereka yang mendengarkan Dia di situ, Yesus melanjutkan perkataan-Nya dengan suatu perumpamaan, sebab Ia sudah dekat Yerusalem dan mereka menyangka, bahwa Kerajaan Allah akan segera kelihatan. 12 Maka Ia berkata: "Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di situ dan setelah itu baru kembali. 13 Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali. 14 Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan: Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami. 15 Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah ia dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing. 16 Orang yang pertama datang dan berkata: Tuan, mina tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina. 17 Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota. 18 Datanglah yang kedua dan berkata: Tuan, mina tuan telah menghasilkan lima mina. 19 Katanya kepada orang itu: Dan engkau, kuasailah lima kota. 20 Dan hamba yang ketiga datang dan berkata: Tuan, inilah mina tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan. 21 Sebab aku takut akan tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan mengambil apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tidak tuan tabur. 22 Katanya kepada orang itu: Hai hamba yang jahat, aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tahu bahwa aku adalah orang yang keras, yang mengambil apa yang tidak pernah aku taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur. 23 Jika demikian, mengapa uangku itu tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya. 24 Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ: Ambillah mina yang satu itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu. 25 Kata mereka kepadanya: Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina. 26 Jawabnya: Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya. 27 Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku." 28 Dan setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.

Percikan Nas:
Suatu kali ada seorang anak ikut tinggal bersama orang tuanya di suatu daerah. Ia rajin mengamati apa kebiasaan orang di daerah tersebut. Ketika masuk kuliah ia pun memilih jurusan yang bagi banyak orang dipandang remeh. Selepas kuliah ia bekerja sebentar di perusahaan orang lalu keluar dan membangun usaha sendiri. Usaha itu memang kecil awalnya namun karena diawali dengan pengamatannya yang panjang, didukung dengan studi dan dilatih dengan pengalaman kerja maka ia pun bisa mengembangkan usaha itu menjadi makin besar dan berjaya.
Hari ini Yesus memberi perumpamaan tentang mina. 3 orang yang masing-masing diberi satu mina ada yang mengembangkannya menjadi 10 dan 5 mina. Namun satu orang tidak berkembang karena menyimpan mina tersebut.
Bakat bisa berkembang atau tidak tergantung bagaimana kita mau melatih diri dengan rajin untuk mengolahnya atau tidak. Kala kita hanya menyimpan ya hanya akan menjadi bakat. Seseorang akan bisa berjaya dan menjadi juara dengan bakatnya kalau ia sungguh mempunyai pengamatan yang cermat, mempelajarinya dengan baik dan melatihnya secara serius. Mari jangan pendam bakat kita. Kita olah bakat kita secara serius dan tekun.

Doa:
Tuhan Engkau telah memberikan kemampuan kepada kami masing-masing secara khas. Semoga kami mampu menumbuhkan anugerah-Mu itu dalam hidup kami. Jagailah keseriusan dan ketekunan kami. Amin.

Bakat

Doa untuk arwah orang beriman di bulan November.
(goeng).

0 comments:

Post a Comment