Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, November 5, 2018

Rm. Utomo Peduli Kesehatan


Pada Jumat siang 26 Oktober 2018 Mas Tono dari Ganjuran masuk Domus Pacis Puren membawa tas plastik besar. Rm. Bambang tahu kalau Rm. Utomo, yang sudah berusia lewat 80 tahun dan tinggal di Ganjuran, datang. Ini adalah kali kedua kedatangan beliau di Domus. Yang pertama adalah Jumat malam 12 Oktober 2018. Beliau memberi oleh-oleh banyak bingkisan termasuk tas plastik besar sebagaimana terjadi pada tanggal 26. Ternyata tas plastik itu berisi dos-dos nasi gudeg yang sama untuk kedatangan beliau di kali kedua. Ketika masuk kamar makan beliau selalu berkata "Ngga, niki didhahar" (Silakan disantap) yang ketika tahu bahwa para rama Domus sedang makan sajian yang sudah ada beliau menyambung "Yen ngaten nggih dingge mangke" (Kalau begitu untuk nanti). Selain oleh-oleh nasi gudeg, kehadiran beliau juga membawa banyak oleh-oleh lain terutama aneka macam roti. Bahkan pisau khusus untuk mengiris roti yang keras pun diberikan.

Tetapi ada yang amat khas untuk kehadiran Rm. Utomo di Domus. Beliau tidak pernah ikut makan bersama. Minum pun tidak. Untuk kehadiran Rm. Utomo, para rama Domus akan menghentikan makan lebih dari 30 menit. Hal itu terjadi karena Rm. Utomo langsung mengadakan ritus khusus untuk semua rama termasuk Rm. Utomo sendiri. Beliau dengan alat alternatif mendikteksi berapa persen kondisi kesehatan masing-masing rama yang ada di kamar makan termasuk beliau sendiri. Kemudian beliau memimpin doa dengan menyebut satu persatu organ-organ tubuh. Kalau diditeksi ada yang bermasalah Rm. Utomo mempersembahkan kepada Tuhan. Hal ini diulang-ulang yang diakhiri dengan doa dan nyanyian serta berkat. Kemudian kondisi masing-masing rama diditeksi lagi. Kalau belum ada yang 100%, khusus untuk rama tersebut akan diulang penyembuhannya. Beliau sendiri dalam dua kali kunjungan selalu ada dalam kondisi 90%. "Kuping kula pun mboten beres" (Telinga saya sudah tidak sehat) kata beliau.

0 comments:

Post a Comment