Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, November 20, 2018

Santo Edmundus

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits3061 Diterbitkan10 Agustus 2013 Diperbaharui16 November 2016

  • Perayaan
    20 November
  • Lahir
    Tahun 841
  • Wafat
    20 November 870 di Hoxne, Suffolk, Inggris | Martir
    Dipukuli, dicambuk, lalu dipanah di sekujur tubuhnya "Sampai ia kelihatan seperti landak", lalu kepalanya dipenggal.
    Dimakamkan di Hoxne. Makamnya dipindahkan ke Beodricsworth pada abad ke-10
  • Kanonisasi
    Pre-Congregation Sumber : Katakombe.Org
Edmund adalah seorang raja Inggris yang hidup pada abad kesembilan. Ia menjadi raja ketika usianya baru empatbelas tahun. Namun demikian, jabatan yang tinggi itu tidak menjadikannya congkak atau pun sombong. Sebaliknya, ia menjadikan Raja Daud -tokoh Perjanjian Lama- sebagai teladan hidupnya. Edmund berusaha untuk melayani Tuhan sebaik-baiknya seperti yang telah dilakukan Daud. Edmund bahkan menghafalkan mazmur-mazmur Daud di luar kepala.
Raja Edmund memerintah dengan bijaksana, dengan menunjukkan belas kasihan kepada segenap rakyatnya. Ketika pasukan barbar Denmark menyerang negerinya, ia berperang melawan mereka dengan gagah berani. Namun pasukan musuh jauh lebih besar dan lebih kuat daripada pasukannya hingga akhirnya raja Inggris itu tertangkap.
Pemimpin barbar bersedia menyelamatkan nyawanya jika ia setuju dengan beberapa syarat yang mereka ajukan. Tetapi, oleh karena persyaratan-persyaratan tersebut menentang negara dan agamanya, raja menolak. Raja dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak akan pernah menyelamatkan nyawanya dengan menghina Tuhan dan rakyatnya. Karena geram, pemimpin kafir itu menjatuhkan hukuman mati kepadanya.
St. Edmund diikatkan ke sebatang pohon dan dicambuki dengan kejam. Raja yang kudus itu menerima siksaannya dengan sabar, sambil menyebutkan nama Yesus untuk memberinya kekuatan. Kemudian, para penyiksanya membidikkan panah-panah ke seluruh bagian tubuhnya. Para pemanah itu membidik dengan hati-hati agar tidak mengenai bagian tubuhnya yang vital, sehingga penderitaannya dapat diperpanjang. Ratusan anak panah menghujani tubuh raja Edmund hingga disebutkan bahwa tubuh raja ini kelihatan berduri seperti landak. Pada akhirnya, St. Edmund dipenggal kepalanya. Raja Edmund meninggal pada tahun 870.
Devosi kepada St. Edmund sang martir menjadi demikian populer di Inggris. Banyak gereja didirikan untuk menghormatinya. Sumber : Katakombe.Org

0 comments:

Post a Comment