Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, November 12, 2018

Percikan Nas Senin, 12 November 2018

Peringatan Wajib St Yosafat
warna liturgi Merah

Bacaan-bacaan:
Tit. 1:1-9; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 17:1-6. BcO 1Mak. 1:41-64

Nas Injil:
1 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. 2 Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini. 3 Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. 4 Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia." 5 Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!" 6 Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."

Percikan Nas:
Sering kita bertemu dengan orang yang membuat kesalahan. Pada saat seperti itu sering kita sungkan mengingatkan. Ada macam-macam alasannya. Ada yang karena memang tidak ingin berkonflik, atau karena yang berbuat salah adalah orang yang bisa menentukan masa depannya, ada juga yang tidak berani mengingatkan karena kepentingan yang lebih besar. Terus apa orang itu dibiarkan dalam kesalahannya ya?
Tuhan mengajak kita untuk mengampuni yang berbuat salah kepada kita. Bahkan yang sehari berbuat salah 7 kali dan datang ke kita maka kita pun diminta untuk mengampuninya. “Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia” (Luk 17:4).
Memang penyesalan menjadi prasyarat untuk pengampunan. Repotnya kalau sudah bersalah tapi tidak menyesal dan semakin parah salahnya. Hanya bisa ngelus dada ya? Hahaha. Untuk kasus seperti itu kiranya kita hanya bisa bermohon pada Tuhan, “Tambahkanlah iman kami!” (Luk 17:6).

Doa:
Bapa kuatkan iman kami untuk selalu bisa mengampuni mereka yang bersalah kepada kami. Gerakkanlah hati orang-orang yan bersalah untuk tulus menyesali kesalahannya. Amin

Menyesali kesalahan

November bulan untuk mendoakan mereka yang telah meninggal.
(goeng).

0 comments:

Post a Comment