Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, April 3, 2019

Percikan Nas Kamis, 04 April 2019

Isidorus
warna liturgi Ungu

Bacaan-bacaan:
Kel. 32:7-14; Mzm. 106:19-20,21-22,23; Yoh. 5:31-47. BcO Ibr. 9:15-28.

Bacaan Injil:
31 Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar; 32 ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. 33 Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran; 34 tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. 35 Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. 36Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. 37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat, 38 dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. 39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, 40 namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. 41 Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. 42 Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. 43 Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. 44 Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa? 45 Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu. 46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. 47 Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"

Memetik Inspirasi:
Ada orang yang mengatakan, “Saya lurah yang lebih dari lurah.” Atau, “Saya hansip lebih dari hansip.” Bagaimana reaksimu ketika mendengar seperti itu? Langsung mengiyakan? Atau malah sangsi dan meragukan? Mungkin malah cekikikan. Jangan ketawa lo, emang lucu, kok lucu?
Yesus bersabda, “Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar” (Yoh 5:31). Kesaksian tentang seseorang yang muncul dari dirinya sendiri menandakan ketidakbenarannya. Kesaksian tentang dirinya terungkap dari orang lain buah dari tindakan yang dilakukan. Kesaksian itu bisa baik atau buruk tergantung pada tindakan si pelaku atau pun kerangka pikir si saksi.
Kita tidak perlu membanggakan diri sebagai yang lebih daripada yang lain. Rasanya kita cukup terus berbuat baik. Bahkan berbuat baik seperti apa pun belum tentu membuat orang percaya pada kita. Mereka punya kerangka pikir sendiri. Apapun kata orang kita tetap perlu berbuat dengan hati tulus dan penuh cinta.

Refleksi:
Apakah hari ini sudah berbuat baik?

Doa:
Tuhan, tidak mudah membangun kepercayaan orang lain. Kadang rasa sedih timbul kala perbuatan baik tak diterima dengan baik. Semoga kami tetap teguh berbuat baik tanpa harus membanggakan diri sendiri. Amin

Kesaksian diri
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment